IndexU-TV

Anggota DPRD Kepri Minta Harga Tiket Batam-Singapura Turun

Anggota DPRD Kepri Minta Harga Tiket Batam-Singapura Turun
Suasana tempat penjualan tiket di Pelabuhan Internasional Batam Centre. (Foto: Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Anggota Dewam Perwakilan Rakyat Daerah Kepulauan Riau (DPRD Kepri), Wahyu Wahyudin minta harga tiket Batam-Singapura turun.

Menurutnya, dengan harga tiket saat ini sama dengan harga tiket Tanjungpinang-Singapura. Padahal, jarak tempuh dan waktu perjalanan keduanya cukup jauh berbeda.

Harga tiket itulah yang kini menjadi keluhan warga saat hendak menyeberang ke negara tetangga.

“Dari Tanjungpinang saja Rp880 ribu dengan jarak tempuh dua jam. Harga tiketnya sama dengan Batam dengan jarak tempuh 45 menit,” kata Wahyu saat di Pelabuhan Batam Centre, Jumat (17/06).

Anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin minta harga tiket Batam-Singapura turun (Foto: Muhammad Chairuddin)

Untuk itu, DPRD Kepri nantinya akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mengundang para pemilik kapal. Ia meminta agar harga kapal itu dapat segera turun. Apabila tidak kunjung turun, ia akan meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kepri untuk mengambil alih pelayaran Batam-Singapura.

Ia menegaskan, tingginya harga tiket itu juga dapat berujung pada pelanggaran hak konsumen sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Konsumen. “Karena ada juga undang-undang perlindungan konsumen. Ini jatuhnya bisa pidana. Harapannya harga tiket bisa turun,” tutur Wahyu.

Baca juga: Pesanan Sapi Tak Kunjung Dikirim, Pedagang dan Peternak Mengadu ke DPRD Kepri

Sementara itu, Manajer Operasional PT Synergy Tharada pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga mengatakan, kondisi pelayaran internasional semakin membaik sejak pintu internasional dibuka. Menurutnya, ribuan penumpang terus melalukan perjalanan melalui pelabuhan yang kini telah memiliki 49 trip pelayaran itu.

“Kemarin saja sudah hampir 3.000 lebih penumpang untuk keberangkatan dan kedatangan. Semua konter tiket pun kini telah kembali buka untuk melayani pelaku perjalanan,” kata Nika Astaga. (*)

 

Exit mobile version