Bahlil Bahas Pemantapan Masuknya Investasi Xinyi Group Asal Cina di Pulau Rempang

Bahlil
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memimpin rapat koordinasi percepatan pembangunan investasi Kawasan Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Rakor sendiri digelar usai Bahlil berkeliling meninjau langsung Rempang, yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, pariwisata, perdagangan dan jasa, tranportasi, perumahan hingga energi baru terbarukan di Hotel Marriot Harbour Bay Kota Batam, Ahad (13/8).

“Kita tadi membahas pemantapan percepatan masuknya investasi industri kaca dan solar panel asal Negara Cina Xinyi Group, yang akan membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Kawasan Rempang Eco City di Batam,” kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya diterima.

Terkait rencana investasi perusahaan asal Cina tersebut, dirinya belum lama ini juga telah berkunjung langsung ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, Cina. Di mana Xinyi adalah perusahaan dan pemain besar dunia dalam di bidang pembuatan kaca dan solar panel.

“Dan bila ini segera terwujud, maka kehadiran perusahaan asal Cina ini menjadi yang terbesar di Indonesia” jelas Bahlil yang didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan juga Kepala BP Batam Muhammad Rudi.

Masih menurut Bahlil, hadirnya investasi baru inipun, bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus mendorong hilirisasi dalam berbagai sektor industri. Apalagi Indonesia memiliki komoditas pasir kuarsa dan silika. Sudah saatnya potensi itu dioptimalkan dengan baik, dengan langsung diproses di dalam negeri.

Dijelaskan lebih lanjut, investasi inipun diakuinya, akan meningkatkan daya saing kawasan strategis ekonomi Indonesia di Kawasan Asia Tenggara, sekaligus wujud nyata implementasi masuknya investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.

“Konsep pengembagan Rempang nantinya adalah green zone, yang secara langsung juga langkah mendukung pengembangan Batam menjadi green city. Karenanya, semua pembangunan di Rempang, semuanya harus mengoptimalkan kepada ruang terbuka hijau” ujarnya.

Kedatangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sendiri diawali dengan mengunjungi Rempang, yang memang akan disulap menjadi kawasan investasi baru, guna mendukung Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

Kehadiran Bahlil dan rombongan, juga dimanfaatkan oleh masyarakat, yang meminta adanya keberpihakan kepada masyarakat setempat. Salah satunya, mengakomodir keinginan masyarakat terkait tempat tinggal pengganti, bila pengembangan Rempang nanti dilaksanakan.

“Kita tentu akan memberikan solusi terbaik bagi bapak ibu semua. Yang penting, bapak ibu mendukung rencana kami, mengembangkan Pulau Rempang, ” tegas Bahlil seraya meminta masyarakat disitu untuk direlokasi.

Apalagi nantinya, masyarakat akan mendapatkan rumah pengganti yang layak dan memadai. Begitu investasi ini berjalan, masyarakat disitu pula yang nanti akan ikut terdampak geliat ekonomi.

“Seperti menyuplai kebutuhan pokok. Mereka juga bisa mendapatkan pelatihan, agar bisa ikut bekerja di perusahaan tersebut”, tutup Bahlil.

Baca juga: Bahlil Sebut Warga Rempang Tetap Direlokasi dan Dapat Rumah Tipe 45

Pengembangan Kawasan Investasi Rempang sendiri telah resmi diluncurkan pada 12 April 2023 lalu. Di mana PT Makmur Elok Graha (MEG) menjadi pengembang kawasan Rempang, dengan total investasi mencapai Rp381 triliun, dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 308 ribu orang. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News