Bandara Hang Nadim Mulai Dipadati Pemudik, Warga Johor Ikut Pulang Kampung

Bandara Hang Nadim
Suasana arus mudik Lebaran di Bandara Hang Nadim Batam. (Foto: Randi Rizky K)

BATAM – Arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim mulai meningkat pada Kamis 27 Maret 2025. Sejak pagi, antrean panjang terlihat di area keberangkatan, dengan ribuan calon penumpang bersiap pulang kampung untuk merayakan Lebaran.

Pantauan di lokasi menunjukkan kepadatan di konter check-in dan pemeriksaan keamanan. Posko terpadu pengamanan mudik telah diaktifkan untuk memastikan kelancaran perjalanan.

Senior Manajer PT Bandara Internasional Batam (BIB), Aprizal, mengungkapkan bahwa hingga pukul 13.00 WIB, tercatat 38 penerbangan beroperasi, dengan 19 kedatangan dan 19 keberangkatan.

“Jumlah penumpang sementara mencapai 5.498 orang, terdiri dari 2.235 penumpang tiba dan 3.263 penumpang berangkat,” jelasnya.

Total kargo yang diangkut mencapai 56 ton, dengan 44 ton barang masuk dan 12 ton barang keluar. Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, enam penerbangan tambahan (extra flight) telah disetujui dari sembilan pengajuan, dengan penerbangan terakhir dijadwalkan pada pukul 18.15 WIB.

“Ketersediaan extra flight tergantung permintaan penumpang, dan sejauh ini tren kenaikan sudah terlihat sejak 21 Maret,” tambahnya.

Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran, Jumat 28 Maret 2025, dengan jumlah penumpang diperkirakan menembus 21 ribu orang, meningkat 10 persen dibanding tahun lalu.

“Hari ini kami perkirakan ada sekitar Rp14.000 penumpang, naik dari hari biasa yang hanya sekitar Rp9.000,” kata Aprizal.

Destinasi favorit pemudik masih didominasi Jakarta, diikuti rute Sumatera seperti Pekanbaru, Medan, dan Padang.

Budi Santoso, pemudik tujuan Surabaya, mengaku sudah membeli tiket sejak tiga bulan lalu dengan harga Rp700–800 ribu.

“Kalau beli sekarang, harganya sudah lebih dari Rp2 juta. Jadi lebih baik pesan lebih awal,” ujarnya.

Budi juga menilai fasilitas di Bandara Hang Nadim tahun ini lebih nyaman dibanding sebelumnya. “Sekarang lebih rapi, lebih nyaman, dan ada AC, jadi tidak panas,” katanya.

Selain pemudik dalam negeri, arus mudik juga diramaikan oleh warga Malaysia yang memiliki kampung halaman di Indonesia. Salah satunya Rusita, warga Johor, yang pulang ke Bangka bersama dua anaknya.

“Saya pulang kampung ke Bangka selama 10 hari. Tapi anak saya yang kedua tidak ikut,” ujarnya.

Baca juga: Layanan Mudik di Pelabuhan Sri Bintan Pura Amburadul! Puluhan Penumpang Kecewa Tak Kebagian Tiket

Ia mengakui biaya perjalanan dari Malaysia ke Indonesia cukup mahal. Tiket pesawat dari Malaysia ke Batam mencapai lebih dari Rp1 juta, sementara jika menggunakan kapal dari Setulang Laut ke Batam, biayanya sekitar Rp500 ribu. “Kalau dari Batam ke Bangka, kami sudah beli tiket sejak bulan lalu,” tambahnya.

Menurut Rusita, arus mudik tahun ini lebih ramai. Ia berangkat sejak pukul 03.00 pagi waktu Malaysia dan mendapati pelabuhan Setulang Laut sudah dipadati pemudik yang ingin menyeberang ke Batam. “Di pelabuhan tadi sudah ramai orang sejak pagi,” tutupnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Close