PRANCIS – Kementerian Pertahanan Prancis berencana membangun kapal induk generasi terbaru, setelah Presiden Emmanuel Macron mengumumkan kenikan anggaran pertahanan untuk 2024-2039 sebesar 413 miliar Euro.
Macron mengumumkan rencana itu di Pangkalan Udara Mont-de-Marsan. Agresi Rusia dipandang sebagai alasan utama lompatan nilai anggaran tersebut.
Dengan dinaikkannya anggaran pertahanan, Prancis juga akan meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya dan ruang angkasa dalam jangka waktu yang baru.
Termasuk Angkatan Udara Prancis yang akan mengalihkan armada pesawat tempurnya ke Dassault Rafale. berikut peningkatan perang anti kapal selam.
Selain itu, anggaran intelijen bakal dinaikkan 60 persen. Intelijen militer, dan keuangan perlindungan pasukan akan berlipat ganda dengan keputusan tersebut.
Angkatan Bersenjata Prancis akan menghabiskan lebih banyak uang, untuk melindungi wilayah luar negeri karena meningkatnya ketegangan.
Namun diketahui, bahwa besaran kenaikan anggaran baru juga mencerminkan meningkatnya ketegangan di kawasan Afrika dan Pasifik.
Presiden Emmanuel Macron berkata, bahwa ancamannya berlipat ganda dan agregat daripada mengikuti satu sama lain.
Bahkan, media Prancis menyebut peningkatan itu belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada peningkatan signifikan yang diketahui, setelah berakhirnya Perang Dingin selama beberapa dekade.
Prancis akan menghabiskan anggaran terutama untuk mengubah, dan memodernisasi angkatan bersenjata.
Negara ini juga bertujuan untuk bergerak ke atas, agar dapat memikul tanggung jawab komando koalisi, baik dengan NATO atau di mana pun diperlukan.
Macron menyatakan, berkat anggaran LPM 2024-2030 Prancis akan memperkuat kemampuan pengawasan, terutama melalui Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang menjadi prioritas Prancis.
Baca juga: Rusia Bentuk Unit Pasukan Anti Petembak Jitu ‘Sniper’ di Krimea