TANJUNGPINANG – Bidang Akademik dan Perencanaan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), berikan penjelasan soal mahalnya biaya perkuliahan di Fakultas Kedokteran.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan, Dr. Tengku Said Raza’i, S.Pi, MP mengatakan, mahalnya perkuliahan di Fakultas Kedokteran UMRAH dikarenakan hanya ada satu jalur masuk.
Dr. Tengku Said menjelaskan, jalur masuk perguruan tinggi ada tiga jalur yakni jalur prestasi, jalur SMBPTN, dan jalur terakhir yakni jalur mandiri.
“Izin kita hanya buka dijalur mandiri. Itu yang membuat UKT kita sedikit mahal,” kata Tengku Said, Senin (31/07).
Dia juga menjelaskan, untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Fakultas Kedokteran UMRAH berada di peringkat 8 yakni sebesar Rp22,5 juta per semester.
“Biaya kuliah kita dijalur atas, yakni Rp22,5 juta. Kita tidak ada iuran lain selain UKT,” terang Tengku Said.
Baca juga: STISIPOL-RH Tanjungpinang Perkuat Kerjasama Internasional dengan Kampus UniSZA Malaysia
Ia menjelaskan, mahalnya biaya perkuliahan juga dikarenakan biaya operasional yang cukup tinggi demi menunjang praktikum, seperti bahan praktek serta tenaga pendidik.
“SDM kita juga masih terbatas, dan dibina oleh Universitas Sriwijaya. Proses kuliah kita selama dua tahun ini masih kita datangkan dari Unsri,” tambah dia.
Selain adanya UKT yang besarannya mencapai Rp22,5 juta, lanjut Tengku, mahasiswa baru juga dibebankan uang masukm untuk iuran pengembangan institusi yakni sebesar Rp150 juta per orangnya.
“Kalau dibandingkan UNIBA Batam, kita jauh dibawahnya,” ujar Said.
“Iuran pengembangan institusi cukup besar. UMRAH sendiri kita tetapkan sebesar Rp150 juta. Total dengan UKT pada semester 1 kurang lebih Rp172 juta,” pungkasnya.
Baca juga: Campur Aduk Bahasa Indonesia dan Asing Ancam Eksistensi Trigatra Bangun Bahasa