Biro Investigasi Turkiye Tangkap 34 Mata-Mata Mossad Israel

Personel divisi spionase Biro Investigasi Terorisme dan Kejahatan Terorganisir Kantor kejaksaan Istanbul, Turkiye, saat menangkap 34 orang mata-mata Mossad Israel. (Foto:Dok/Tangkapan layar video)

TURKIYE – Sebanyak 34 orang yang diduga sebagai mata-mata Dinas Rahasia Intelijen Israel, Mossad ditangkap oleh pihak keamanan Turkiye.

Kabar penangkapan itu disampaikan beberapa sumber keamanan Turkiye, Selasa (2/1).

Para tersangka yang ditangkap tersebut, diduga terlibat aksi pengintaian, pengawasan, penyerangan, dan penculikan di Turkiye atas nama Mossad.

Seperti yang dilaporkan Reuters, puluhan mata-mata Israel ini diduga mengincar warga Palestina yang tinggal di Turkiye, termasuk beberapa pejabat dan anggota Hamas.

Seorang pejabat senior Turkiye kepada Reuters mengatakan, para tersangka ini menyebarkan berita palsu dan disinformasi, melakukan perampokan, hingga pemerasan atas suruhan Mossad Israel.

Dia juga menyebut Mossad melakukan perekrutan agen-agen di Turkiye dengan menyasar warga negara Turki.

“Badan Intelijen Israel merekrut personel untuk digunakan dalam tindakan terhadap warga Palestina yang tinggal di negara kami dan keluarga mereka,” kata pejabat tersebut.

Puluhan terduga mata-mata Israel ini berhasil ditangkap usai otoritas Turki melakukan penggerebekan serentak di 57 lokasi di 8 provinsi.

Otoritas sejauh ini masih memburu 13 tersangka lainnya, demikian dilaporkan Anadolu Agency.

Menurut pejabat Turki tersebut, Mossad menggunakan media sosial untuk menjalin kontak dan menggunakan pesan terenkripsi untuk menjaga komunikasi dengan para kontak.

Penangkapan 34 mata-mata Mossad dilakukan setelah penyelidikan oleh Biro Investigasi Terorisme dan Kejahatan Terorganisir Kantor kejaksaan Istanbul, yang fokus pada spionase atau mata-mata internasional.

Penangkapan ini juga terjadi ketika perang Israel vs Hamas di Jalur Gaza masih berlangsung sejak 7 Oktober lalu.

Pejabat Turkiye juga telah memperingatkan Israel soal ‘konsekuensi serius’, jika Zionis mencoba memburu anggota kelompok Hamas, yang tinggal di luar wilayah Palestina termasuk Turkiye.

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan menyatakan, bahwa Israel melakukan kesalahan jika berani bertindak demikian.

Tidak seperti negara-negara Barat, Turkiye tidak mengecap Hamas sebagai organisasi teroris. Seperti Malaysia, Turkiye justru membela aksi Hamas, yang dinilai ingin mempertahankan wilayahnya di Jalur Gaza Palestina.