Israel Larang Aktivitas Ibadah Ramadan di Masjid Al-Aqsa, Hamas: Perang Agama Berkobar

Warga Palestina memadati kawasan komplek Masjid Al-Aqsa ketika merayakan Idulfitri 2021 lalu. (Foto:Dok/AFP/Ahmad Gharabli)

GAZA – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas mengecam rencana Israel untuk membatasi masuknya warga Palestina ke kompleks Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan.

Hamas dengan lantang memperingatkan Zionis Israel bahwa tindakan berbahaya tersebut akan memperburuk situasi.

“Ledakan kemarahan menunggu untuk diledakkan di hadapan rezim pendudukan Israel, sebagai respons terhadap pembatasan ibadah di Masjid al-Aqsa selama Ramadan,” kata Izzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas, dilansir Press TV.

Sebelumnya Hamas juga mengecam keras terkait rencana Israel yang akan membatasi akses warga Palestina ke Masjid al-Aqsa selama bulan suci Ramadan.

Izzat menyatakan keputusan tersebut merupakan cerminan kejahatan Zionis dan dapat memicu perang agama yang dilakukan oleh elemen garis keras pemerintahan Israel terhadap rakyat Palestina.

Kelompok Hamas yang berbasis di Gaza melalui pernyataanya mengatakan, rencana pembatasan merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beribadah di tempat suci tersebut.

Dia menambahkan bahwa rencana tersebut menunjukkan niat Israel untuk meningkatkan serangannya terhadap masjid itu selama bulan puasa.

Pernyataan tersebut meminta warga Palestina di Timur al-Quds, Tepi Barat yang diduduki, dan wilayah yang diduduki pada tahun 1948 untuk menolak dan menolak ‘keputusan kriminal’ ini, dan mendesak mereka untuk “mengambil tindakan dan berbondong-bondong ke Masjid al-Aqsa.”

”Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan lampu hijau terhadap rekomendasi Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan menyetujui pembatasan masuknya warga Palestina ke Masjid al-Aqsa selama Ramadan.

Sejumlah warga Palestina dilaporkan akan diizinkan memasuki masjid selama bulan Ramadan.

Beberapa media berbahasa Ibrani, termasuk saluran televisi Keshet 12 melaporkan dalam dua hari terakhir bahwa layanan keamanan internal Israel, Shin Bet telah memperingatkan rezim Tel Aviv untuk melarang warga Palestina memasuki Masjid al-Aqsa selama Ramadan.

Menurut Shin Bet, rencana larangan tersebut dapat menyebabkan gangguan besar. Badan intelijen dalam negeri Israel tersebut juga memperingatkan bahwa keputusan ini dapat menyebabkan gangguan yang lebih ‘berbahaya’ dari pada meletusnya ketegangan di Al-Quds, Tepi Barat dan wilayah-wilayah pendudukan tahun 1948.