BKI Satpel Bandara RHF Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan di Tanjungpinang-Bintan

BKI Kepri Satpel Bandara RHF
Kantor Badan Karantina Indonesia Kepulauan Riau, Satuan Pelayanan Bandara RHF Tanjungpinang (Foto: Randi Rizky K)

TANJUNGPINANG – Badan Karantina Indonesia (BKI) Kepulauan Riau (Kepri) Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) memperketat pengawasan lalu lintas keluar masuk hewan menjelang lebaran 2024 di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

“Saat ini kami tengah memperkuat pengawasan petugas kami di bagian ‘border’ atau pintu masuk utama Tanjungpinang seperti pelabuhan dan bandara,” ujar Penjabat (Pj) BKI Kepri Satuan Pelayanan Bandara RHF Tanjungpinang, Dwi Sulistyono, Rabu 3 April 2024.

Menurutnya, keberadaan petugas tersebut difungsikan untuk memeriksa kesehatan hewan yang akan keluar atau masuk, termasuk hewan ternak.

“Hal ini berguna agar hewan terbebas dari penyakit yang disyaratkan daerah tujuan dan dilengkapi rekomendasi pemasukan dari daerah tujuan,” ujarnya.

Selain itu, petugas tersebut juga akan memeriksa kelengkapan berkas terutama berkas uji kesehatan hewan.

“Setelah dilakukan pengujian lengkap dan dinyatakan bebas dari penyakit yang di persyaratan, baru kami rilis sertifikat kesehatannya,” sambungnya.

Menurutnya, hingga saat ini lalu lintas hewan khususnya hewan ternak di kedua daerah masih normal. Bahkan pengiriman keluar terbanyak sejauh ini baru terjadi sekitar dua hari yang lalu, yaitu sebanyak 100 ekor sapi dikirimdari Bintan ke Batam.

“Alhamdulillah dari pengiriman ini semuanya negatif terpapar penyakit seperti Jembrana dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” ujarnya.

Baca juga: Balai Karantina Kepri Musnahkan Produk Pertanian Sitaan Penumpang dari Luar Negeri

Sementara itu, Dokter Hewan BKI, Harnengsih mengungkapkan, saat hewan ternak masuk atau keluar dari Tanjungpinang maupun Bintan maka pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

“Misalnya 600 ekor yang masuk atau keluar, semuanya kita periksa, hal ini supaya mereka tidak membawa penyakit yang berbahaya dan menular baik dari daerah asal maupun saat di perjalanan,” ujarnya.

Ia pun menuturkan salah satu pengirim sapi terbesar ke Tanjungpinang saat ini adalah Lampung. Sapi yang dikirimkan biasanya dari jenis sapi bali dan sapi simental yang masuk lewat pelabuhan Tanjung Uban, Bintan dan Pelabuhan Sri Payung Km 6, Tanjungpinang.

Namun, ia meyakinkan sejauh yang ia awasi saat ini kondisi hewan ternak yang masuk ke Tanjungpinang masih tergolong aman. (*)