KARIMUN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membagikan tips menghindari bahaya terjadinya angin puting beliung.
Forecaster Stasiun Meteorologi Raja Haji Abdullah Kabupaten Karimun, Muhammad Sawal membagikan ciri-ciri akan terjadinya angin puting beliung. Dengan begitu masyarakat dapat mewaspadai.
“Perlu diketahui hingga saat ini belum ada teknologi di dunia untuk mendeteksi kejadian tersebut. Namun, kita dapat mewaspadai ciri-cirinya,” kata Sawal, Kamis 16 Mei 2024.
Diterangkan Sawal, secara umum angin puting beliung termasuk yang terjadi di Kabupaten Karimun, disebabkan karena adanya pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) dalam waktu singkat. Oleh kelabilan atmosfer atau adanya perbedaan suhu udara yang signifikan antara permukaan bumi atau tanah di wilayah kejadian dengan atmosfer yang menimbulkan awan cumulonimbus.
“Di mana pada awan CB terjadi pergerakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi,” sambung dia.
Berikut ciri-ciri cuaca yang dapat menimbulkan angin puting beliung adalah:
– Terdapat awan cumulonimbus yang berwarna hitam gelap dan menggumpal
– Suhu udara sekitar yang terasa panas kering daripada suhu panas pada umumnya
– Terdapat awan cumulonimbus yang membentuk formasi corong/belalai
– Angin bertiup cukup kencang disekitar wilayah awan cumulunimbus
– Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam. Pada fase ini perlu diwaspadai.
Untuk proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah, namun bisa dihindari saat terjadi. Berikut tips dari BMKG untuk menghindari bahaya angin puting beliung:
– Dengar dan simaklah informasi media social Info BMKG dan prakiraan terkini dari pada website https://www.bmkg.go.id/ataupun mengunjungi sosial media BMKG setempat
– Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan
– Jika berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang anda harus lakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman, basement, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah
– Bila tidak terdapat basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai terbawah, jauhilah sudut-sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan
– Semakin banyak sekat dinding antara diri dengan dinding terluar gedung semakin aman
– Berlindunglah di bawah meja gunakan lengan anda untuk melindungi kepala dan leher
– Jangan pernah membuka jendela.
– Jika berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan kendaraan, serta carilah tempat perlindungan terdekat seperti yang telah disebutkan di atas.
170 KK Terdampak di Karimun
Jumlah warga Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang terdampak bencana angin puting beliung menjadi 170 Kepala Keluarga (KK).
Sedangkan untuk jumlah jiwa yang terdampak sebanyak 658 jiwa. Para korban merupakan warga Kelurahan Baran Barat, Baran Timur dan Sungai Lakam Barat yang rumahnya rusak karena puting beliung.
Adapun jumlah tersebut berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar Kabupaten Karimun.
Kepala BPBD dan Damkar Kabupaten Karimun, Suwedi menjelaskan, untuk korban di Kelurahan Baran Barat sebanyak 27 KK, Baran Timur 129 KK dan 14 KK di Sungai Lakam Barat.
“Dapat kami sampaikan jumlah yang terdampak bencana puting beliung sebanyak 170 KK,” kata Suwedi, Kamis 16 Mei 2024.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Karimun terus mendata kerusakan rumah warga yang terdampak. Setelah pendataan, selanjutnya para korban akan mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah
“Sejak siang kemarin dan ditambah hari ini baru 80 KK yang terdata. Dalam beberapa hari ke depan semoga dapat kita selesaikan,” ujar Suwedi.
Baca juga: Penggalangan Dana Peduli Korban Angin Puting Beliung Karimun Terkumpul Rp11 Juta
Bantuan berasal dari Pemda Karimun, Gubernur Kepri, Wali Kota Batam, dan hasil penggalangan dana yang dilakukan masyarakat.
“Beberapa sudah disalurkan melalui RT dan RW. Kemudian, masih ada bantuan yang akan kembali disalurkan. Makanya proses pendataan kita terus lakukan, agar penyaluran bantuan bisa lebih cepat,” ucap Suwedi.
Diketahui sebelumnya, bencana angin puting beliung terjadi di tiga kelurahan di Kabupaten Karimun, Selasa 14 Mei 2024 sekira pukul 12.00 WIB.
Angin puting beliung terjadi ketika cuaca ekstrem, berupa hujan deras dan angin kencang melanda Pulau Karimun Besar.
Peristiwa tersebut merusak rumah, gudang dan kedai warga. Umumnya kerusakan terjadi di bagian atap bangunan yang diterbangkan angin. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News