IndexU-TV

BMKG Natuna Keluarkan Peringatan Waspada Gelombang Tinggi Laut 2,5 Meter

Penumpang KM Sabuk Nusantara 83 saat menurunkan penumpang. (Foto:Muhamad Nurman/Ulasan.co)

NATUNA – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau mengeluarkan peringatan waspada gelombang tinggi laut yang diperkirakan mencapai 2,5 meter.

Tinggi gelombang laut 2,5 meter tersebut, akan terjadi di perairan Laut Natuna Utara dan warga diminta untuk waspada.

Prakirawan Stasiun BMKG Ranai, Reza Fahlevi menyebut, dalam sepekan kedepan gelombang dengan ketinggian 2.5 m diprakirakan akan terjadi di Laut Natuna Utara.

“Untuk seminggu kedepan di Laut Natuna Utara diprakirakan dalam kategori sedang (1.0 – 2.5 m),” tulis Reza melalui Whatsapp resmi BMKG Ranai, Kamis (26/05).

Sementara itu, untuk di Perairan Kepulauan Natuna, Perairan Kepulauan Subi-Serasan dan Laut Natuna diperkirakan tinggi gelombang mencapai ketinggian 2 meter.

“Diperkirakan dalam kategori rendah mulai 0.5 – 1.25 meter hingga sedang 1.25 – 2.0 meter,” ujarnya.

Secara umum, ia menjelaskan, tinggi gelombang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya kondisi angin.

Baca juga: Harga Telur di Natuna Naik Lagi, Rp55 Ribu per Papannya

Berdasarkan data model INAWAVES BMKG, kondisi angin di sekitar wilayah Laut China Selatan cukup kencang, yaitu mencapai 20 knot khususnya di wilayah Laut Natuna Utara.

“Selain itu, untuk beberapa hari ke depan, adanya daerah konvergen di sekitar Laut Natuna Utara dan daerah shearline di Laut Natuna. Kondisi itu memberikan dampak, terhadap tingginya kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang,” jelasnya.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di laut untuk selalu waspada terhadap dampak dari gelombang tinggi untuk keselamatan.

BMKG menyarankan untuk masyarakat khususnya para nelayan, agar menunda kegiatan melaut hingga kondisi gelombang kembali kondusif.

Apabila memang harus melaut, harus punya rencana menghadapi kondisi darurat serta diharapkan dapat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Baca juga: Perluas Penyaluran BBM Satu Harga, Natuna Usul Bangun 6 SPBU ke BPH Migas
Exit mobile version