BP Batam: Arus Peti Kemas di Tahun 2023 Tumbuh 8 Persen

STS Crane yang beroperasi di Pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam untuk bongkar muat peti kemas. (Foto:Dok/BP Batam)

BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengungkapkan, arus peti kemas (Throughput) di Kota Batam tahun 2023 mencapai 624 ribu TEUs.

Jumlah tersebut meningkat sebesar 8 persen dibandingkan tahun 2022, yang hanya mencapai 577.161 ribu TEUs.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait merincikan, dari total arus peti kemas pada tahun 2023 tersebut terdiri dari peti kemas domestik sebesar 167 ribu TEUs dan arus peti kemas ekspor-impor sebesar 457 ribu TEUs.

“Arus peti kemas domestik dan internasional mengalami peningkatan sebesar 8 persen, ini menunjukkan meningkatnya tren kepercayaan dan kepuasan pengguna jasa dengan adanya pengembangan infrastruktur dan suprastruktur di pelabuhan,” kata Ariastuty, Rabu 17 Januari 2024.

Ariastuty juga menjelaskan, dari total jumlah tersebut 84 persen atau 522 ribu TEUs diantaranya berasal dari Terminal Batu Ampar, yang sejak 1 November 2023 telah resmi dioperasikan oleh PT Persero Batam.

Berdasarkan catatan positif ini, pihaknya optimis jumlah tersebut akan terus meningkat, seiring dengan rencana pengembangan Terminal Peti Kemas Batu Ampar dengan nilai investasi sebesar Rp3,8 triliun.

Baca juga: Investor Domestik Dominasi Pasar Modal Indonesia hingga 56,78 Persen

“Pengembangan Terminal Peti Kemas Batu Ampar merupakan salah satu prioritas pembangunan infrastruktur yang dicanangkan Kepala BP Batam,” sambung Ariastuty.

Ia menambahkan, sejak pengoperasian Terminal Peti Kemas Batu Ampar pada 1 November 2023 lalu, terdapat peningkatan waktu sandar kapal (berthing time) sebesar 50 persen dari semula 48-60 jam kini menjadi 27-30 jam.

Hal itu disebabkan, produktivitas bongkar muat peti kemas yang meningkat dengan adanya pengoperasian Ship to Ship (STS) Crane, dan Harbor Mobile Crane (HMC) yang semula hanya 8-10 boks per jam menjadi 40-50 boks per jam.

Selain itu, Terminal Peti Kemas Batu Ampar juga telah menggunakan sistem operasi B-TOS guna menunjang pelayanan yang terintegrasi.

“Pengembangan akan terus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Batam sebagai pintu gerbang perdagangan domestik dan internasional serta demi menjadikan Batam berdaya saing sebagai kota tujuan investasi,” ungkapnya.