IndexU-TV

BPS: Beras hingga Tarif Listrik jadi Penyumbang Inflasi di Kepri

BPS
Petugas menyusun stok beras cadangan pangan pemerintah (CPP) di gudang Bulog cabang Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat secara tahunan (yoy) pada September 2024 sebesar 2,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (HK) sebesar 106,32.

Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Suryono mengatakan, inflasi Kepri secara bulanan (mtm) pada September 2024 sebesar 0,14 persen dan menurut tahun kalender (ytd) berada di angka 1,11 persen.

“Secara spasial, Kota Batam mencatatkan inflasi sebesar 2,76 persen, Tanjungpinang 1,36 persen dan Kabupaten Karimun 2,04 persen,” ujarnya, Senin 14 Oktober 2024.

Suryono menjelaskan, inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan delapan indeks kelompok pengeluaran, diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau, kelompok kesehatan serta kelompok pakaian dan alas kaki.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni beras, daging ayam ras, tarif rumah sakit, emas perhiasan, angkutan udara dan tarif listrik,” sebutnya.

Baca juga: BPS: Tingkat Hunian Hotel Berbintang di Kepri Naik pada Agustus 2024

Suryono menyebutkan, berbagai upaya stabilisasi harga dilaksanakan pihaknya agar inflasi di Kepri tetap terkendali, seperti melakukan koordinasi dan sinergi program melalui rapat koordinasi TPID di tingkat kabupaten/kota dan provinsi Kepri.

“TPID di daerah maupun provinsi terus bersinergi dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan strategi 4K yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif,” ujarnya.

“Kita akan terus mengantisipasi risiko inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar lembaga atau instansi,” sambung Suryono. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version