IndexU-TV

China Negara Teratas Konsumsi Daging Anjing, 10 Juta Ekor per Tahun

Ilustrasi anjing peliharaan. (Foto:Dok/Freepik)

JAKARTA – China menjadi negara teratas sebagai konsumen daging anjing di dunia, dan diperkirakan menghabiskan 10 juta ekor per tahun.

Diperkirakan secara global ada sekitar 27 juta ekor anjing yang mati untuk dikonsumsi dagingnya oleh manusia setiap tahun.

Praktik mengunsumsi daging anjing hingga saat ini masih terus terjadi khususnya di benua Asia dan Afrika.

Di wilayah benua tersebut, mengonsumsi daging anjing dipandang sebagai hal yang lumrah seperti layaknya memakan daging sapi dan babi.

Lantas, negara mana yang paling banyak mengonsumsi daging anjing di dunia?

Melansir data yang dipublikasikan World Population Review, daratan benua Asia adalah yang paling banyak mengonsumsi daging anjing.

Ada 30 juta anjing dibunuh untuk konsumsi manusia setiap tahunnya, menurut perkiraan Humane Society International.

Anjing yang dibunuh untuk dikonsumsi tersebut, sering kali dicuri secara ilegal dari rumah pemiliknya dan dibawa untuk disembelih lalu kemudian dihidangkan.

Konsumsi daging anjing dikatakan paling umum di China, Korea Selatan (Korsel), Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, dan wilayah Nagaland di India.

Namun konsumsi daging anjing menjadi kurang populer di banyak negara, karena generasi muda lebih cenderung menganggap anjing, dan kucing sebagai teman dibandingkan sebagai makanan.

Sementara China adalah konsumen daging anjing terbesar di dunia, dan diperkirakan mengonsumsi 10 juta anjing berikut 4 juta ekor kucing per tahun.

Daging anjing telah menjadi tradisi di China selama ribuan tahun, dan masih dimakan di banyak wilayah di negara tersebut.

Daerah yang paling terkenal di kalangan orang barat adalah Yulin, yang mengadakan festival daging anjing setiap tahun. Festival Lychee and Dog Meat Yulin diprotes secara luas dan semakin kontroversial di luar China.

Pada tahun 2020, kota Shenzhen dan Zhuhai menjadi kota pertama dan kedua di China daratan yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing.

Kementerian Pertanian China telah mengubah klasifikasi anjing dan kucing dari hewan ternak menjadi hewan pendamping.

Negara popular lainnya yang mengonsumsi daging anjing adalah Vietnam, yang menduduki posisi kedua di dunia setelah China.

Orang Vietnam menggunakan hampir seluruh bagian tubuh anjingnya dalam semur dan sup, serta menyajikan daging yang dibumbui dengan tusuk sate.

Menurut informasi, banyak yang percaya bahwa daging anjing memiliki khasiat obat dan membawa rejeki.

Sedangkan di Korsel, anjing dibunuh dengan cara diestrum. Sementara di negara lain, anjing biasanya dipukul, digantung, atau lebih jarang lagi, direbus hidup-hidup.

Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa perdagangan, penyembelihan, dan konsumsi anjing menimbulkan risiko kesehatan akibat trichinellosis, kolera, dan rabies.

Bagaimana tangkat konsumsi daging anjing di Indonesia?

Meski tak masuk dalam daftar teratas, konsumsi daging anjing di Indonesia termasuk besar. Ada sekitar 5 persen populasi Indonesia mengonsumsinya.

Perdagangan daging anjing di Indonesia disebut-sebut sebagai perdagangan yang sangat berbahaya karena rabies cukup umum terjadi.

Selain itu, lokasi serta metode yang digunakan untuk menyembelih dan menjual daging seringkali jauh dari sanitasi. Daging anjing juga ditemukan di Filipina, yang merupakan bahan utama asocena.

Di sisi lain, Taiwan menjadi negara Asia pertama yang melarang konsumsi daging kucing dan anjing, serta penjualan kucing dan anjing untuk tujuan konsumsi, pada tahun 2017.

Pelanggar akan dikenakan denda besar, dipermalukan di depan umum, dan kemungkinan hukuman penjara.

Demikian pula, penyembelihan kucing dan anjing, serta penjualan dagingnya, telah menjadi tindakan ilegal di Hong Kong selama beberapa dekade. Namun konsumsi daging tersebut belum dilarang.

Exit mobile version