Copot Baliho Prabowo-Gibran, Pengamat: Bawaslu Kepri Laksanakan Tugas

Endri Sanopaka
Pengamat politik sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji, Endri Sanopaka. (Foto: Ardiansyah Putra)

TANJUNGPINANG – Pengamat politik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang, Endri Sanopaka, menilai tindakan Badan Pengawas Pemilihan Umum Kepulauan Riau (Bawaslu Kepri) moncopot baliho Prabowo-Gibran dari Welcome To Batam hanya melaksanakan tugasnya.

Hal itu disampaikan Endri merespons polemik antara Bawaslu Kepri dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Kepri dalam kasus baliho gemoy yang heboh belakangan ini.

Menurutnya, Bawaslu melaksanakan tugas sesuai peraturan dan undang-undang yang ada terkait tempat-tempat yang ditetapkan pemasangan alat peraga kampanye (APK) peserta Pemilu 2024.

“Yang memang menjadi sorotan adalah bagaimana mereka melepaskannya yang dianggap tidak ada koordinasi antara pihak yang satu dengan pihak lainnya,” kata Endri di Tanjungpinang, Rabu 3 Januari 2024.

Ia menyebut, wajar jika adanya persaingan dalam pemasangan APK saat kontestasi peserta Pemilu 2024.

“Sah-sah saja dalam kontestasi untuk bersaing mencari tempat pemasangan APK yang stategis. Tapi tetap harus kondusif dalam menangani masalah seperti ini,” ucapnya.

“Berbicara soal lokasi, seharusnya sudah disampaikan tempat-tempat yang sudah difasilitasi. Tapi tidak merusak keindahan yang ada tentunya,” sambungnya.

Selain itu, Endri juga menyoroti adanya pelaporan Bawaslu Kepri ke polisi. Menurutnya hal yang sah karena setiap orang berhak melaporkan siapapun ke aparat penegak hukum.

“Tinggal memenuhi unsur atau tidaknya, supaya semua dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Respon Temuan Baliho Prabowo-Gibran di Monumen Welcome To Batam

Baca juga: TKD Prabowo – Gibran Kepri akan Telusuri Pemasangan Spanduk di Welcome To Batam

Ia berharap kedepannya tidak ada polemik serupa saat proses tahapan Pemilu 2024 berlangsung.

“Dengan waktu yang singkat ini semua orang juga ingin menampilkan yang meriah, namanya juga pesta. Intinya jangan sampai polemik ini terus berlanjut dan harus ada saling pengertian antara satu sama lain terkait pemasangan APK agar tidak merusak estetika keindahan,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News