Hai sahabat Ulasan. Melanjutkan studi ke jenjang S2 adalah impian banyak mahasiswa. Apalagi bisa lanjut kuliah jenjang magister tersebut dengan beasiswa.
Namun umumnya, untuk lanjut ke S2 ada beberapa persyaratan yang beragam dan cukup berat. Seperti syarat minimal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang cukup tinggi.
Rata-rata beasiswa S2 dalam negeri meminta persyaratan IPK minimal 3,25 atau 3,5 dari skala 4,0. Namun kamu jangan pesimis dulu bila nilai IPK kamu tidak cukup.
Ada beberapa beasiswa dalam negeri yang justru memberikan persyaratan tanpa IPK. Beragam beasiswa ini ada yang merupakan program organisasi di luar negeri. Kamu bisa memilih kuliah di dalam negeri maupun luar negeri.
Berikut daftar empat beasiswa S2 dalam negeri tanpa syarat IPK:
1. Beasiswa Wellcome
Wellcome adalah organisasi yang berdiri sejak tahun 1936. Organisasi ini berfokus pada bidang sains dan kesehatan.
Beberapa kali Wellcome membuka beasiswa untuk mahasiswa S2 dan bisa digunakan untuk pembiayaan kuliah dalam negeri.
Beasiswa ini diberikan Wellcome selama 30 bulan, di mana 12 bulan pertama ditujukan untuk menjalani perkuliahan master. Kemudian 18 bulan berikutnya adalah, kegiatan penelitian berdasarkan usulan penelitian yang diajukan.
Beasiswa S2 kesehatan dari Wellcome meliputi uang saku yang nilainya disesuaikan. Jika perkuliahan dan penelitian dilakukan di Inggris (selain London), uang saku yang diberikan sebesar 16,000 sampai 18,000 poundsterling per tahun.
Namun jika perkuliahan dan penelitian tersebut berlangsung di luar Inggris, misalnya di tanah air, maka uang saku yang diberikan menyesuaikan kebutuhan hidup di dalam negeri.
Persyaratan:
-Warga negara dari negara ekonomi berpenghasilan rendah atau menengah (salah satunya Indonesia).
-Penelitian yang diajukan berfokus pada prioritas kesehatan di negara berpenghasilan rendah atau menengah.
-Memegang gelar sarjana klinis atau non-klinis dalam mata kuliah yang relevan.
-Berada di tahap awal karier dengan pengalaman penelitian yang terbatas.
2. Beasiswa S2 GSEP
Beasiswa ini diberikan dari Global Sustainable Electricity Partnership (GSEP), sebuah organisasi non-profit yang peduli terhadap pengembangan energi berkelanjutan di seluruh dunia.
Setiap tahunnya Indonesia mendapat kuota antara enam hingga sepuluh mahasiswa. Adapun nominal beasiswa yang diberikan yakni sebesar 21.000 dollar per tahun atau setara dengan Rp 304,5 juta per tahun.
Hanya mahasiswa S2 dengan fokus pada bidang Energi, Jaringan, Transportasi, Teknologi, Ekonomi, Hukum, serta Ilmu Politik saja yang bisa mendaftar beasiswa ini.
Persyaratan:
-Mengambil studi jenjang master yang berkaitan dengan pengembangan energi berkelanjutan, seperti energi nol-karbon, jaringan pintar, transportasi listrik, penyimpanan energi, teknologi listrik canggih, kebijakan publik, ekonomi, hukum, ilmu politik, maupun bidang-bidang lain yang relevan.
-Pelamar yang memenuhi syarat harus mengikuti studi penuh waktu sekurangnya satu tahun sekolah penuh (dua atau tiga semester) pada pertengahan hingga akhir 2023.
-Warga negara dari negara berkembang yang masuk daftar penerima bantuan DAC – OECD (salah satunya Indonesia).
3. Beasiswa Dexa Award
Dexa Award Science Scholarship juga menyediakan beasiswa jenjang S2. Mengenai persyaratan dari beasiswa ini pun tanpa syara IPK.
Hanya saja, beasiswa ini hanya diberikan untuk mahasiswa S2 yang memiliki akreditasi A pada prodi yang dipilihnya.
Mahasiswa bisa mendapatkan bantuan biaya pendidikan dan uang saku yang cukup besar.
Persyaratan:
-Warga Negara Indonesia
-Memiliki gelar S1 atau dalam pendidikan S1
-Mengisi data lengkap dalam proses persyaratan
-Tidak sedang menempuh beasiswa lain
-Belum melakukan pembayaran administrasi/registrasi biaya pendidikan kuliah S2
-Menyerahkan surat keterangan diterima pada program S2 universitas akreditasi A di Indonesia, program studi 2021 atau -2022 (diproses setelah menjadi pemenang)
-Beasiswa dapat ditunda sampai program studi S2 tahun 2023 (apabila pemenang masih dalam program studi S1)
-Tidak menerima beasiswa dari pihak lain
-Menjadi mahasiswa penuh selama program S2
-Melakukan riset saintifik
4. Beasiswa Searca
Program beasiswa Searca dibuka setiap tahunnya, untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), staff lembaga penelitian, serta mahasiswa yang melanjutkan S2, atau S3 di salah satu universitas anggota SEARCA (Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture).
Beasiswa ini berfokus di sektor pertanian serta beberapa bidang studi terkait, seperti ilmu biologi, perikanan, ilmu lingkungan, statistik, kehutanan, dan ilmu-ilmu sosial. Mahasiswa bisa mendapatkan uang saku, akomodasi, pembiayaan kuliah selama lolos beasiswa ini.
Persyaratan:
-Terbuka untuk warga negara dan anggota SEAMEO (salah satunya Indonesia)
-Penelitian tesis atau disertasi yang diusulkan harus fokus pada tema menyeluruh SEARCA tentang pertanian dan – pembangunan pedesaan yang inklusif dan berkelanjutan
-Berusia maksimal 35 tahun untuk S2 dan maksimal 40 tahun untuk S3
-Lancar berbahasa Inggris, dibuktikan dengan melampirkan sertifikat bahasa Inggris TOEFL/IELTS.
Nah, bagi kamu yang ingin lanjut ke S2 dalam negeri dengan beasiswa yang disebutkan di atas tanpa syarat IPK bisa dicoba. Jangan lupa, meski nantinya kamu bisa lolos beasiswa S2 tetaplah asah skill dan usahakan hasil yang terbaik.