Delapan Pekerja Pabrik Lilin Tewas Akibat Tornado di Kentucky

Delapan Pekerja Pabrik Lilin Tewas Akibat Tornado di Kentucky
Irene Noltner menghibur Jody O'Neill di luar The Lighthouse, tempat perlindungan wanita dan anak-anak yang dihancurkan oleh tornado bersama dengan sebagian besar pusat kota Mayfield, Kentucky, AS, Sabtu (11/12/2021).

Kentucky – Sebanyak delapan dari 110 orang pekerja pabrik lilin Mayfield Consumer Products di Mayfield, Kentucky dinyatakan tewas akibat tornado yang menghantam wilayah itu pada Jumat (10/12) lalu.

Sementara, pihak perusahaan memperkirakan jumlah korban terus bertambah.

“Menurut laporan awal, ada 70 orang yang kemungkinan meninggal di pabrik itu. Satu korban saja sudah terlalu banyak, tapi kami bersyukur jumlah itu jauh lebih sedikit,” kata juru bicara perusahaan, Bob Ferguson, kepada Reuters, Minggu (12/12).

Baca juga: Puluhan Rumah Rusak Disapu Angin Puting Beliung

Gubernur Kentucky Andy Beshear sebelumnya mengatakan bahwa di negara bagian yang ia pimpin itu sedikitnya 80 orang meninggal setelah sebuah tornado yang begitu kuat mencabik kawasan tersebut pada Jumat (10/12) malam.

Beshear memperkirakan jumlah total korban jiwa bisa mencapai 100 orang.

Belum ada kejelasan soal berapa banyak pegawai pabrik yang masuk dalam penghitungan Beshear.

Pada Minggu petang, para petugas yang menggali puing-puing masih menganggap upaya mereka itu sebagai operasi penyelamatan dan belum menghentikan langkah tersebut, kata Ferguson.

“Kami masih berharap bahwa delapan orang lagi, yang masih belum diketahui keberadaannya, bisa ditemukan,” katanya.

Baca juga: Heboh, Angin Puting Beliung Pusaran Besar di Laut Karimun

Mayfield Consumer Products menggambarkan diri sebagai perusahaan lokal dan milik keluarga yang memproduksi lilin dan berbagai barang pewangi.

Mayfield adalah daerah permukiman yang berpenduduk sekitar 10.000 orang di Graves County.

Akibat disapu tornado, wilayah permukiman itu berubah menjadi lapangan luas yang dipenuhi gedung-gedung yang rusak dan hancur, puing-puing yang berserakan, pohon-pohon tumbang, rambu-rambu jalan yang bengkok, dan kabel-kabel yang bergelantungan.

Sementara itu, Gubernur Kentucky meminta pemerintah federal Amerika Serikat (AS) menyatakan status bencana besar pasca tornado yang menghancurkan negara bagian itu.

Baca juga: Puting Beliung Rusak Belasan Rumah di Natuna

Kepala badan tanggap bencana AS FEMA, Deanne Criswell mengatakan, Gubernur Negara Bagian Kentucky Andy Beshear telah secara resmi mengajukan permintaan itu. Jika dikabulkan, sumber daya federal tambahan akan disediakan untuk mengatasi akibat bencana itu.

Presiden AS, Joe Biden telah menyatakan badai tornado yang melanda Kentucky sebagai darurat federal dan FEMA membantu setelahnya ketika ribuan orang menghadapi kekurangan perumahan, makanan, air dan listrik.

Tapi, bantuan yang diberikan untuk status darurat dibatasi paling banyak lima juta dolar AS (Rp71,7 miliar), menurut laman FEMA.

Deklarasi untuk status bencana besar tidak memiliki batasan seperti itu dan menyediakan berbagai program bantuan federal untuk individu dan infrastruktur publik, termasuk dana untuk pekerjaan darurat dan permanen,” kata laman FEMA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *