BATAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) di daerah itu sepanjang januari hingga awal Desember 2024 mencapai 4.664 kasus. Angka tersebut menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun.
“Hingga saat ini ditemukan sebanyak 4.664 kasus, naik dari 4.450 kasus pada 2023 dan 3.501 kasus pada 2022,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat 20 Desember 2024.
Ia menjelaskan, penyakit TBC disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut biasanya menyerang organ dalam paru-paru, namun tidak jarang juga dapat memengaruhi bagian tubuh lain.
“Gejala TBC umumnya seperti batuk hingga dua minggu lebih dan biasanya disertai dengan dahak. Lalu, berkeringat di malam hari, nyeri dada, penurunan berat badan dan demam,” kata Didi.
Menurutnya, peningkatan kasus tersebut terkait dengan intensifikasi skrining dan investigasi kontak erat pasien TBC. Hal tersebut bertujuan agar pasien yang positif TBC segera mendapat pengobatan, sementara yang negatif mendapat pencegahan dini untuk menekan potensi berkembangnya penyakit.
“Pasien yang terdeteksi positif akan menjalani pengobatan menggunakan Obat Anti TBC (OAT) minimal enam bulan. Sedangkan mereka yang negatif tetapi berisiko tinggi akan diberikan Terapi Pencegahan TBC (TPT),” terang Didi.
Baca juga: Dinkes Batam Tingkatkan Layanan Kesehatan Jiwa di Semua Puskesmas
Didi menambahkan, Dinkes Kota Batam bekerja sama dengan 21 rumah sakit dan 141 klinik untuk memperluas cakupan temuan kasus. Pelayanan pengobatan juga tersedia di seluruh rumah sakit dan Puskesmas di 12 kecamatan se-Kota Batam.
“Fasilitas kesehatan di Batam sudah memenuhi standar nasional untuk pengobatan TBC. Jadi masyarakat tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri,” ujarnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News