Dinkes Karimun Perketat Pintu Masuk Untuk Deteksi Cacar Monyet

Kepala Dinkes Kabupaten Karimun Rachmadi
Kepala Dinkes Kabupaten Karimun Rachmadi. (Foto: Elhadif Putra)

KARIMUN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memperketat pencegahan masuknya Virus Cacar Monyet atau Monkey Pox ke daerah tersebut.

Upaya pencegahan dilaksanakan dengan memperkuat deteksi dini atau skrining di pintu-pintu masuk Kabupaten Karimun.

Kendati belum adanya cacar monyet di Kabupaten Karimun, namun kasus tersebut telah ditemukan di Kota Batam.

“Belum ada terdeteksi penularan cacar monyet di Karimun, dan kita berharap jangan sampai ada. Untuk mengantisipasi kita melakukan pengecekan di pintu-pintu masuk seperti pelabuhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Jumat (15/11).

Untuk saat ini kasus cacar monyet di Indonesia terus mengalami kenaikan. Saat ini tercatat ada 44 kasus, termasuk di Kota Batam.

Rachmadi menjelaskan virus cacar monyet merupakan penyakit yang ditularkan hewan monyet atau tikus. Penyakit tersebut bersifat zoonosis atau disebabkan oleh virus yang menyebar antara hewan dan manusia.

Sementara gejala yang dapat dialami penderita ketika mengalami cacar monyet, mirip dengan gejala cacar air. Dimana penderita akan merasakan demam akut, nyeri otot, pusing, kelelahan hingga timbulnya lesi cacar, koreng atau benjolan berisi air atau nanah pada tubuh.

“Penyakit ini menular melalui sentuhan, tapi tidak secepat Covid-19,” sebut Rachmadi.

Baca juga: Dinkes Imbau Masyarakat Tidak Panik Usai Kasus Cacar Monyet Muncul di Batam

Apabila ada kasus suspect ditemukan maka segera dilakukan isolasi dan dilakukan pengambilan sampel untuk cek laboratorium.

“Fenomena penyakit cacar monyet ini dapat dihindari dengan menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), dan apabila memiliki gejala itu segera ke rumah sakit,” tambah Rachmadi. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News