Disperindag Kepri Sebut Ada Indikasi Harga Beras Naik di Akhir Tahun

Pengawas Perdagangan Disperindag Kepri, Andry saat meninjau stok beras di Gudang Biulog Tanjungpinang, Selasa (12/09). (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepulauan Riau (Kepri) pantau ketersediaan beras di gudang Bulog Tanjungpinang.

Pengawas Perdagangan Disperindag Kepri, Andry menyampaikan, selain pengecekan di gudang Bulog, Disperindag juga akan mengecek harga diberbagai distributor beras di Kota Tanjungpinang.

“Ada beberapa titik yang kita kunjungi untuk memantau ketersediaan dan harga beras, yang mulai mengalami kenaikan di pasaran,” kata Andry, saat ditemui di gudang Bulog, Selasa (12/09).

“Pertama kita di Bulog, kemudian ke distributor lalu kita akan mengecek di Pasar Bintan Centre Batu IX,” sambung Andry.

Ia juga menyebut, pengecekan stok dan harga tersebut, untuk mempersiapkan langkah pada akhir tahun, dikarenakan adanya indikasi kenaikan harga.

Menurutnya, kenaikan harga beras di pasar disebabkan jumlah produksi beras yang berkurang dari data BPS untuk bulan yang sama pada tahun yang sama.

“Pertama jumlah produksi beras, kedua faktor cuaca. Selain itu ada juga pelarangan impor dari beberapa negara lain seperti India dan juga Rusia,” ungkapnya.

“Secara umum di Indonesia, harga beras mengalami kenaikan paling tinggi Rp2 ribu. Kita berharap di Kepri harganya bisa terkangkau,” lanjutnya.

Baca juga: Dalam Sebulan Harga Beras Naik 5 Kali di Tanjungpinang

Ia menambahkan, kebutuhan di Kota Tanjungpinang yakni mencapai 200 ton beras untuk 1 bulannya, dan ketersediaan di Kepri mencapai 33 ribu ton.

Sementara itu, Kepala Bulog Tanjungpinang, Meizarani menambahkan, stok beras CBP (Medium) mencapai 2.100 ton untuk dibeberapa wilayah Kepri.

“Untuk di Tanjungpinang, stok beras medium ada 1.400 ton. Kalau di wilayah kerja kita ada 2.100 ton,” ujar Meizarani.

Ia menambahkan, Bulog memesan tambahan stok beras untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat sebanyak 1.000 ton.

“Kemungkinan Ahad ini atau pekan depan sudah datang tambahan beras 1.000 ton. Mudah-mudahan itu akan aman,” katanya.

Ia menyebut, untuk harga beras medium yang tersedia di Bulog mengalami kenaikan harga, karena adanya penyesuaian dari Pusat yakni menjadi Rp11.500 per kilogram

“Ada perubahan harga untuk SPHP yang semula HET-nya Rp9.950 per kilo, Bapanas menaikan harga menjadi Rp11.500