DPRD Batam Akan Panggil Disdik Terkait Kendala Dihadapi Honorer Daftar PPPK

Nuryanto
Ketua DPRD Batam, Nuryanto. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) akan memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) Batam terkait kendala dihadapi ratusan guru honorer saat ingin mendaftar seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Ketua DPRD Batam, Nuryanto menyayangkan hal tersebut. Terlebih para guru itu telah memenuhi syarat administrasi seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Secara administrasi, mereka ini sudah memenuhi syarat. Namun terkendala saat di sistem itu. Jadi tidak bisa ikut ke tahap selanjutnya,” katanya, Senin (04/09).

Ia menjelaskan, pihaknya akan mengundang Disdik Batam untuk membahas permasalahan itu. Pasalnya, ratusan honorer tersebut tak dapat melanjutkan ke pemilihan formasi dan resume.

Nuryanto berharap, akan ada solusi bagi para honorer tersebut. Terlebih, seleksi PPPK akan berlangsung sebentar lagi yakni September 2023.

“Kita besok akan mengundang dinas pendidikan dengan Pemkot. Agar mereka bisa mengetahui hal ini,” ujarnya.

“Kalau mereka bisa lulus kan baik untuk Kota Batam. Ada kendala ini yang harus dilihat dan didengar oleh pemerintah daerah dan disampaikan ke pemerintah pusat,” tambah Nuryanto.

Ia menilai, kendala teknis itu harus segera diatasi agar para honorer itu dapat bersaing dengan honorer lainnya.

Baca juga: Ratusan Guru Honorer di Batam Kesulitan Akses Laman Pendaftaran Seleksi PPPK

Sebelumnya, Forum Guru Honorer SD-SMP Negeri se-Batam (FGHSN) merasa resah dan khawatir tidak dapat mengikuti seleksi September nanti.

Salah seorang koordinator, Berli Arlandy mengungkapkan, kendala dalam mengakses laman tersebut ialah tidak dapat memilih formasi dan mengisi resume.

Padahal mereka telah lulus seleksi administrasi sebelumnya.

“Jadi kami tidak bisanya kami ikut seleksi PPPK dari 2021 dan 2022. Karena tidak bisa resume dan menyelesaikan pemilihan formasi di website saat pendaftaran,” katanya.

Ia menuturkan, kendala itu terasa sejak 2021 lalu. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya, ia dan honorer lainnya bisa mencapai tahapan ujian.

“Sebelumnya kita bisa sampai tes. Kalau ikut aturan, kita semua seharusnya bisa ikut sampai tes,” tuturnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News