BATAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berjanji akan meneruskan aspirasi mahasiswa dan buruh yang menggelarkan aksi ujuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Senin (19/09).
Ketua DPRD Batam, Nuryanto mengatakan, pihaknya telah menerima aspirasi massa terdiri dari Aliansi Mahasiswa Kota Batam dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam. Menurutnya, aspirasi penolakan kenaikan harga BBM tersebut akan diteruskan ke pemerintah pusat dengan tembusan pada aliansi.
“Kami dan kewenangan kami akan meneruskan apirasin ke pemerintah pusat, karena DPRD juga bagian dari pemerintah daerah. Kita teruskan sesuai kapasitas kita,” kata Nuryanto.
Ia menjelaskan, DPRD Kota Batam juga akan mengawal tuntutan tersebut agar sampai ke pemerintah pusat. Kendati demikian, dari berbagai tuntutan aliansi mahasiswa dan buruh, DPRD Kota Batam enggan memenuhi satu tuntutan mahasiswa. Tuntutan tersebut ialah perihal penyataan terbuka DPRD Kota Batam untuk menolak kenaikan harga BBM.
“Kami tidak bisa memenuhinya, sesuai peraturan perundang-undangan, kami juga unsur pemerintah daerah. Kalau kami menolak sama dengan kami menolak diri sendiri,” ujar pria yang kerap disapa Cak Nur.
Ia menilai, sikap DPRD Kota Batam untuk meneruskan aspirasi itu cukup menjadi bukti pihaknya berdiri bersama rakyat.
Sementara itu, Salah Satu Koordinator Aliansi Mahasiswa Kota Batam, Taufik Hidayat mengaku tidak puas dengan sikap pihak DPRD. Menurutnya, para mahasiswa itu akan mengkaji sikap pihak DPRD Batam.
“Kami tidak puas. Dalam respons ya sudah baik, tapi yang lain kami tidak puas seperti tidak terpenuhinya tuntutan kami,” tegasnya.
Baca juga: Pengunjuk Rasa Bawa Poster Bjorka Tolak Kenaikan BBM di DPRD Batam
