Dua Kapal Anti Ranjau TNI AL Upgrade Sensor dan CMS Terbaru

Kapal penyapu ranjau atau mine counter-measure vessel (MCMV) KRI Pulau Rengat-711 yang dioperasikan TNI AL. (Foto:Ist)

JAKARTA – Perusahaan HENSOLDT Nexeya France (HNF) dari Prancis memenangkan kontrak jutaan Euro untuk perbarui perangkat Combat Management System (CMS) dan sensor terbaru untuk dua unit kapal penyapu ranjau atau mine counter-measure vessel (MCMV) yang dioperasikan TNI Angkatan Laut (TNI AL).

Masing-masing dua kapal anti ranjau yang bakal diperbarui teknologi CMS-nya tersebut, yakni KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Pulau Rupat-712.

Dilansir NavyRecognition (4/5), HNF Prancis telah mendapatkan kontrak dari integrator galangan kapal Indonesia PT Noahtu Shipyard. Hal ini diumumkan HNF pada 4 Mei 2023 kemarin.

Kontrak tersebut melibatkan pengintegrasian LYNCEA CMS dan pemasangan sensor serta peralatan baru seperti HENSOLDT Integrated Navigation Bridge System (INBS).

Tujuan untuk memodernisasi armada TNI AL dengan melengkapi kedua Kapal Antiranjau KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Pulau Rupat-712 dengan teknologi terkini agar kedua kapal mampu meningkatkan kemampuan dalam hal deteksi bawah air, intervensi, dan pemantauan maritim.

Dengan LYNCEA CMS, awak kapal dapat memeriksa, mendeteksi, dan menetralkan ranjau di area bawah laut melalui integrasi sensor dan sistem Autonomous Underwater Vehicles (AUV), serta analisis dan pemrosesan data.

Retrofit secara komprehensif ini, akan mencakup pemasangan INBS yang nantinya terhubung ke perangkat CMS melalui modul antarmuka taktis terintegrasi yang baru.

Baca juga: Kongres AS Setujui Indonesia Beli 36 Jet Tempur Boeing F-15EX Eagle II

Dengan demikian memungkinkan CMS dan INBS saling bertukar dan menggabungkan informasi navigasi, serta misi secara waktu nyata, dan memberikan keuntungan operasional dan taktis bagi kapal.

Proyek ini melibatkan pengintegrasian berbagai sensor, termasuk Radar SharpEye MK11 dan MK7, Transponder LTR 400 IFF, Tautan Data Taktis (TDL), sonar, serta kendaraan bawah air tak berawak untuk berburu ranjau.

Perusahaan HNF Prancis akan bertanggung jawab atas integrasi kapal, validasi (HAT), dan uji coba laut (SAT) dari CMS multi-konsol yang terhubung ke peralatan navigasi dan sensor.

HNF telah bekerja sama dengan TNI sejak 2017, dan telah mengirimkan Sistem Misi Lintas Udara ARGOSIA pada beberapa pesawat untuk pengawasan maritim.

Proyek baru ini memperkuat posisi HNF sebagai pemasok terkemuka sistem misi (MMS) dan CMS, untuk pengawasan maritim dan pesisir di kawasan Asia Tenggara.