BINTAN – Harga beras dan gula pasir mengalami kenaikan sampai Rp2.000 per kilogram di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kenaikan tersebut diketahui saat Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUMPP) Kabupaten Bintan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di swalayan dan distributor beras di Kecamatan Bintan Timur, Jalan Barek Motor Kijang, Rabu (04/10).
Owner Syawalan WS, Ciku menyebutkan, kenaikan harga beras sudah terjadi tiga bulan terakhir. Menurutnya, setiap pekan harga beras terus berubah.
Awalnya terjadi kenaikan beras kisaran Rp400 sampai Rp600 per kilogram. Kemudian terus mengalami kenaikan harga hingga Rp2.000 per kilogram.
“Sekarang saja harga beras kisaran Rp14.000 sampai Rp16.000 per kilogram,” ucap dia.
Kenaikan harga, diakuinya berdampak pada turunnya daya beli konsumen. “Pengaruh kali harga beras tinggi terhadap data beli. Kita berharap beras turun,” sebut dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan DKUMPP Kabupaten Bintan, Setia Kurniawan menyebutkan, kenaikan harga beras dikarenakan fenomena El Nino yang berdampak pada para petani beras. Akibatnya, pasokan beras dari petani ke distributor menjadi berkurang.
Selain itu, juga dikarenakan beberapa negara sudah menutup keran ekspor beras ke Indonesia. Baik itu dari negara Vietnam dan India.
“Kemungkinan, mereka menjaga pasokan pangan di negaranya masing-masing,” ucap Iwan.
Baca juga: Disperindag Kepri Pastikan Stok Beras Aman Meski Harga Sedang Naik
Baca juga: Antisipasi Kenaikan Harga Beras, Sekda Batam Salurkan Bantuan CPP
Ia mengklaim, stok beras dan gula tidak ada masalah. Sebab, kondisi stok beras dan gula masih aman.
Akan tetapi, harga beras dan gula sudah tinggi. Untuk jenis beras jenis Premium berkisar Rp13 ribu sampai Rp15 per kilogram. Selanjutnya harga beras jenis medium sudah mencapai Rp12.500 per kilogram. Harga tersebut sudah mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogram.
Sedangkan harga gula pasir mencapai Rp15.200 per kilogram, dari sebelumnya kisaran Rp13.000 sampai Rp13.500 per kilogram.
“Mudah-mudahan, importir beras masuk ke Indonesia. Ini yang membantu menurunkan harga beras,” sebut dia. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News
