Eis Aswati Nilai Program Pinjaman Modal UMKM Berdampak Positif

Eis Aswati
Anggota DPRD Kepri Eis Aswati. (Foto: Dok Humas DPRD Kepri)

TANJUNGPINANG – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri), Eis Aswati, menganggap program pinjaman Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bunga nol persen dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri berdampak positif.

Politisi Demokrat tersebut mendorong agar Pemprov Kepri terus mengalokasikan anggaran serta meningkatkan kesejahteraan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang saat ini sudah dimanfaatkan ribuan pelaku usaha.

“Program pinjaman bunga nol persen ini sama-sama kita dukung, jika perlu nanti kita ikut mendorong bantuan pengadaan kios-kiosnya. Pastikan banyak warga kita, khususnya di Tanjungpinang yang sangat membutuhkan ini,” teranganya, Rabu (18/10).

“Aspirasi kita dan masyarakat UMKM didengarkan Pak Gubernur, semoga semangat ini terus dilanjutkan,” harapnya.

Sebelumnya, Gubenur Ansar Ahmad memastikan program pinjaman UMKM tanpa bunga naik menjadi Rp40 juta di tahun depan. Kebijakan ini merupakan hasil evaluasi setelah menerima masukan dari pelaku UMKM dan legislatif.

Baca juga: Eis Aswati: Pemprov Kepri Harus Maksimalkan Retribusi PAD 2023

Baca juga: Eis Aswati Minta Pemerintah Tampung Aspirasi Masyarakat

Berdasarkan laporan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) per 30 September 2023, sebanyak 1.100 pelaku UMKM telah memanfaatkan program ini sejak tahun 2021. Sementara jumlah kredit yang terserap mencapai Rp20,72 miliar, dengan total margin subsidi yang telah ditanggung Pemprov Kepri mencapai Rp1,94 miliar.

Daerah yang mengakses modal pinjaman terbesar yaitu Kabupaten Natuna sebanyak 349 UMKM dengan plafon pinjaman mencapai Rp6,64 miliar, kemudian Kota Tanjungpinang sebanyak 259 UMKM dengan plafon Rp4,94 miliar, Kabupaten Karimun sebanyak 169 UMKM dengan plafon Rp3,18 miliar.

Selanjutnya, Kota Batam sebanyak 124 UMKM dengan plafon Rp2,26 miliar, Kabupaten Lingga sebanyak 92 UMKM dengan plafon Rp1,66 miliar, Kabupaten Bintan sebanyak 64 UMKM dengan plafon Rp1,25 miliar, dan Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 43 UMKM dengan plafon Rp808 juta. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News