Eropa Memanas, NATO Bersiap Tempatkan Rudal Patriot Lebih Dekat ke Moskow

Sistem peluncur rudal Patriot bikinan Amerika Serikat (AS) yang akan ditempatkan NATO dekat dengan Rusia di Baltik. (Foto:Dok/Instagram/@deadrudy03)

VILNIUS – Menteri Pertahanan (Menhan) Lithuania, Arvydas Anusauskas mengumumkan NATO tengah melakukan persiapan unltuk penempatan sistem rudal Patriot lebih dekat ke perbatasan Moskow, Rusia.

Lithuania merupakan negara anggota NATO di Baltik yang berbatasan langsung dengan wilayah eksklave Rusia di Kaliningrad dan sekutunya Belarusia, menjadi lokasi sistem peluncur rudal canggih itu ditempatkan.

Penempatan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) itu, sebagai respon meningkatnya ketegangan dan eskalasi serangan Rusia di Ukraina. Sehingga hubungan negara NATO dan sekutu Barat dengan Rusia turut memanas.

Ditambah lagi seruan seorang Anggota Parlemen Jerman, Roderich Kiesewetter kepada komunitas Eropa yang dengan lantang mengatakan gedung Kementerian Pertahanan (kemhan) atau gedung dinas intelijen negara di Kota Moskow adalah sasaran sah yang harus diserang.

Pernyataan itu disampaikan Roderich Kiesewetter menyusul terbongkarnya rahasia persiapan operasi oleh Jerman yang merencanakan penyerangan dengan rudal Taurus untuk menargetkan jembatan di Krimea yang kini dikuasai Rusia.

Namun rencana penyerangan itu akhirnya tercium oleh dinas intelijen Rusia, hingga akhirnya informasi tersebut bocor ke publik.

“Penempatan sistem pertahanan udara tahun ini akan dirotasi, dan telah disepakati melalui KTT NATO di Vilnius. Sistem rudal Patriot mulai berfungsi tahun ini setidaknya sebagian oleh sekutu NATO di Eropa,” kata Anusauskas dalam konferensi pers di Vilnius, dikutip dari LRT, Jumat 08 Maret 2024.

“Tujuan kami adalah melakukan rotasi yang serupa dengan misi untuk melakukan pengawasan wilayah udara,” sambung Anusauskas.

Pernyataan Anusauskas itu mengacu pada penerbangan patroli rutin yang dilakukan pesawat NATO di wilayah udara Lithuania, Latvia, dan Estonia.

Blok negara NATO yang dipimpin AS telah mengerahkan pasukan tambahan di wilayah Eropa Timur dan negara-negara Baltik dalam beberapa tahun terakhir.

Alasan pengerahan pasukan tambahan itu, sebagai respon terhadap operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina yang telah memasuki tahun ketiga.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg bulan lalu memperingatkan bahwa Barat harus bersiap menghadapi konfrontasi yang dapat berlangsung selama beberapa dekade.

Sementara Rusia menyebutkan, ekspansi pasukan NATO yang terus meningkat ke arah timur dan kerja sama blok tersebut dengan Kyiv menjadi salah satu akar konflik yang saat ini kian memanas.

Sebelumnya pejabat Rusia telah menekankan bahwa Moskow memandang unit militer NATO di dekat perbatasannya sebagai ancaman keamanan nasional.

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova juga sudah memperingatkan bahwa penempatan pasukan asing tambahan di Lithuania hanya akan meningkatkan ketegangan militer.