Bidadari Sniper Rusia ‘Chernika’ Dianugerahi Medali Keberanian

Sniper wanita Rusia, 'Chernika' di medan perang melawan Ukraina. (Foto:Doc/Sputnik)

JAKARTA – Bidadari penembak runduk Rusia dengan kode ‘Chernika’ atau Blueberry dianugerahi medali keberanian oleh Angkatan Bersenjata Moskow, atas perannya memukul mundur pasukan Ukraina di wilayah Donbas.

Sniper yang mengikuti jejak sang ‘wanita kematian’ Lyudmila Pavlichenko itu, sangat berani bertempur di garis depan dan bahkan sudah membantai lebih banyak pasukan Ukraina.

Sosok bidadari sniper tersebut memang sangat misterius, tetapi seluruh Rusia sangat mengenali wanita muda dengan perawakan seperti seorang model busana.

Chernika sebagai warga sipil menyaksikan hari-hari awal, di mana operasi militer khusus Rusia di Ukraina mulai berkecamuk memicu hasratnya untuk mendaftar sebagai pasukan relawan militer di Batalyon Spanyol yang membela Rusia.

Chernika merupakan gadis pertama yang dianugerahi medali ‘Untuk Keberanian’, karena berhasil menggagalkan upaya serangan balik Ukraina musim panas lalu.

Letnan Jenderal Vladimir Alekseev, wakil kepala pertama Direktorat Utama Angkatan Bersenjata Rusia, secara pribadi memberikan penghargaan tersebut kepadanya.

“Perasaan saya campur aduk, saat ditanya mengikuti upacara pemberian medali tersebut. Itu hal tidak terduga, namun sangat menarik,” kata Chernika dikutip dari sputnik.

Sniper wanita Rusia ‘Chernika’ ketika menuju daerah operasi bersama rekan sesama sniper. (Foto:Dok/Chernika)

Chernika menjadi sniper terinspirasi oleh kisah pahlawan wanita Perang Dunia II Lyudmila Pavlichenko, yang diakui sebagai penembak jitu wanita paling sukses dalam sejarah dengan total 309 kill atau pembunuhan yang terkonfirmasi.

“Ketika saya baru mulai mempelajari apa itu profesi militer, panutan saya adalah Lyudmila Pavlichenko, penembak jitu Soviet kami,” sambung Chernika.

Ketika tahun 1942, Lyudmila Pavlichenko melakukan perjalanan ke AS sebagai bagian dari delegasi Soviet untuk mengumpulkan dukungan bagi pembukaan front kedua di Eropa.

“Tuan-tuan, saya berumur 25 tahun dan saya telah membunuh 309 penghuni fasis sekarang. Tidakkah Anda berpikir bahwa Anda sudah terlalu lama bersembunyi di belakang saya?” ucap sniper wanita itu bertanya kepada massa saat berpidato di Chicago.

Seperti Pavlichenko, Chernika mencoba belajar lebih banyak dan terus mengasah kemampuannya. Senjata pilihannya adalah Lobaev Arms DVL-10 “Urbana”.

“Saya memiliki senapan Lobaev Urbana kaliber 308 (Win). Ini seperti senapan sniper SVD Dragunov kaliber 7,62mm kami. Jangkauannya kurang lebih sama – 800-900 meter. Saya sepenuhnya puas dengannya. Beberapa orang-orang yang memiliki senapan kaliber berbeda memiliki beberapa kekurangan pada senjatanya, seperti yang mereka katakan. Tapi senapan saya tidak pernah mengecewakan sepanjang saya dinas,” tegas Chernika.

“Saya sangat tertarik bekerja sebagai jurnalis, untuk koresponden perang,” ungkap Chernika.

Sayangnya, lanjut dia, perang masih berkecamuk di seluruh dunia. Jurnalis adalah profesi yang sangat menarik dan sangat berguna.

Sniper Rusia ‘Chernika’ dengan senapannya saat bertempur di Donbas. (Foto:Doc/Sputnik)
Baca juga: Bidadari Sniper Rusia ‘Chernika’, Si Pembantai Pasukan Ukraina

“Jika bukan karena jurnalis, warga sipil biasa tidak akan tahu apa yang sedang terjadi. di sini, atau perkembangan apa yang terjadi di dunia, bagaimana kaum fasis menembak mati dan membantai warga sipil di sini. Jurnalisme adalah profesi yang sangat penting,” ungkap Chernika.

Ketika dirinya ditanya apakah sulit bagi seorang gadis bertugas di pasukan militer, dan dia menjawab dengan sungguh-sungguh bahwa hal itu sama sulitnya bagi pria dan wanita.

“Sepertinya bagi saya bahwa kita memiliki unit yang bahkan para pria pun merasa tidak mudah untuk bertugas di dalamnya,” aku penembak jitu wanita itu.

Mengapa Chernika? Yang artinya dalam bahasa Rusia yaitu Blueberry.

“Saya tidak tahu dari mana asalnya,” jawab gadis muda itu ketika ditanya tentang nama samarannya. “Itu hanya melekat pada saya,” klaimnya.

Ternyata dia sering menikmati buah beri selama musim panas, dan meninggalkan noda ungu tua si tangannya.

Chernika menyebutkan bahwa menghilangkan pigmen ini cukup menantang, dan ambil bercanda bahwa julukannya mungkin berasal dari kecintaannya pada buah beri ini.