IndexU-TV

Fenomena Antrean Solar di Tanjungpinang Ganggu Pemilik Ruko Sekitar SPBU

Antrean Solar
Pelaku usaha memasang pemberitahuan di tempat usahanya di Jalan MT Haryono, Batu 3 Kota Tanjungpinang, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

TANJUNGPINANG – Antrean truk dan pikap mengular panjang saat ingin mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Batu 3 Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Antrean panjang ini sampai sampai ke Jalan Sultan Machmud, Tanjung Unggat.

Fenomena antrean panjang di SPBU sudah terlihat beberapa pekan terakhir. Kondisi itu mengganggu pemilik ruko sekitar SPBU. Pasalnya, baik truk maupun pikap parkir di depan ruko warga.

Kondisi itu membuat pelaku usaha serta perkantoran terpaksa menaruh kursi dengan tulisan ‘mohon tidak menutupi akses keluar masuk toko ini. Terima kasih.’ Ada juga pemberitahuan bertulisan ‘mohon tidak menutupi halaman ini. Terimakasih’. Tujuannya, agar sopir mobil tidak mengantre di depan mereka.

Seperti yang dilakukan Dewi, pemilik rumah makan di Jalan MT Haryono memberikan kursi di depan tempat usahanya. Dirinya merasa resah dan terganggu adanya antrean panjang kendaraan menghalangi tempat usahanya.

“Adalah sekitar satu bulan ini. Kita sebagai pemilik rumah makan sangat terganggu. Begitu orang mau mampir tidak jadi ketika terhalang mobil ditempat usahanya,” kata Dewi.

Baca juga: Marak Antrean Solar di SPBU Tanjungpinang, Kapolresta: Pelansir Belum Ditemukan

Ia meminta kepada pihak berwenang dan bersangkutan mengatasi permasalah tersebut.

“Kita tidak menyalahkan sopir. Tapi, tolong saling menjaga saja. Kita pun mencari rezeki, begitu juga mereka,” ujarnya.

Terpisah, Sule, salah seorang sopir pikap mengakui, dirinya pernah diusir pemilik toko saat berhenti mengantre pengisian BBM solar di SPBU Batu 3, Tanjungpinang.

“Tadi, saya ngantre dari jam setengah delapan. Tadi, saya antrenya dari Jalan Sultan Machmud, Tanjung Unggat,” ucapnya.

Antrean kendaraan panjang, menurutnya, sejak adanya dispenser milik SPBU Batu 7 Tanjungpinang ambruk. Sehingga dirinya dengan sopir kendaraan lainnya mengantre di SPBU Batu 3 Tanjungpinang.

“Tidak hanya di Kota Tanjungpinang saja yang seperti ini. Saya berharap pemerintah memberikan solusi,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version