Fenomena Cuaca Panas, BMKG: Kemarau Diprediksi Berakhir di Akhir Oktober

Ilustrasi - Fenomena cuaca panas atau El Nino diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun awal 2024.
Ilustrasi - Fenomena cuaca panas atau El Nino diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun awal 2024. (Foto: freepik)

JAKARTA – Sebagian wilayah Indonesia mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari. Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, fenomena panas terik ini diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode Oktober 2023.

Prakiraan Cuaca untuk Hari Kamis, 5 Oktober 2023, di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan bahwa sebagian besar daerah kabupaten/kota akan mengalami kondisi berawan dengan suhu berkisar antara 30 – 33 derajat Celcius pada siang hari. Pada malam hari, suhu akan turun menjadi sekitar 27 – 28 derajat Celcius.

Kelembapan udara di wilayah tersebut diperkirakan berada pada rentang 65-95 persen, sementara kecepatan angin diperkirakan mencapai 30 km/jam dengan arah angin berasal dari selatan.

Oleh karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan kesehatan fisik dan memastikan tubuh terhidrasi. Terutama bagi mereka yang melakukan aktivitas di luar ruangan pada siang hari, guna menghindari dehidrasi dan kelelahan.

Dampak Kemarau Diperkirakan Berakhir di Akhir Oktober

Sementara itu, menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, fenomena El Nino diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan.

Meskipun puncak dampak El Nino diprediksi terjadi pada bulan September, data terbaru dari satelit menunjukkan bahwa intensitas El Nino masih tinggi pada Oktober.

Akibat variasi iklim yang tinggi, awal musim hujan tidak akan terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari – Februari 2024.

Dwikorita menambahkan bahwa tingkat El Nino yang moderat diperkirakan akan berlangsung hingga Februari-Maret 2024. Awal musim hujan juga terkait dengan peralihan Monsun Australia ke Monsun Asia. Saat ini, Monsun Asia sudah mulai mempengaruhi wilayah Indonesia, sehingga hujan diharapkan mulai turun pada bulan November.

Beliau juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, mengingat kondisi masih sangat kering.

“Kami menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran selama bulan Oktober ini karena kondisi masih sangat kering. Kebakaran bisa terjadi bahkan tanpa disengaja. Oleh karena itu, kami mohon untuk tidak mencoba memicu kebakaran baik dengan sengaja maupun tidak sengaja, karena upaya pemadaman akan sulit dilakukan,” tutupnya.