SANAA – Kapal perang fregate Hessen Angkatan Laut Jerman salah sasaran dengan menembak drone canggih milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) MQ-9 Reaper.
Insiden salah tembak atau Friendly-Fire tersebut terjadi di Laut Merah, dan diakui Kementerian Pertahanan Jerman, Rabu 28 Februari 2024.
Jerman mengerahkan kapal fregate Hessen ke Laut Merah, sebagai respon Uni Eropa untuk misi melawan pejuang Houthi Yaman.
Berlin sebelumnya mengungkapkan keberhasilan pertama keterlibatan fregate Hessen, yang telah berhasil menembak jatuh dua drone pejuang Houthi di Laut Merah dalam waktu 15 menit, Selasa 27 Februari 2024.
Ternyata salah satu drone yang ditempat jatuh tersebut MQ-9 Reaper milik AS, yang per unitnya seharga Rp494 miliar.
Kemudian Senin 26 Februari 2024 malam, kapal perang tersebut menggunakan dua rudal SM-2 untuk menargetkan drone tak dikenal.
Namun kedua rudal tersebut gagal menghantam sasaran, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman Michael Stempfle.
“Kasus ini diselesaikan dalam arti bahwa itu bukan drone musuh, yang baru menjadi jelas setelahnya,” kata Stempfle, seperti dikutip RussianToday, Kamis 29 Februari 2024.
Namun drone canggih tersebut ternyata tidak dilaporkan saat menjalankan misinya. Drone itu terbang dengan kondisi transponder dimatikan. Washington belum memberi tahu kapal perang sekutu mengenai misinya.
AS bersama sekutunya mengirim kapal perang ke Laut Merah dan Teluk Aden untuk misi menghentikan serangan kelompok perlawanan Houthi Yaman.
Milisi Houthi masih terus menyerang kapal-kapal dagang, yang terkait dengan Israel di sepanjang jalur perdagangan global utama.
Serangan Houthi terhadap kapal dagang dimulai pada akhir Oktober, dan kelompok tersebut mengatakan serangan tersebut akan terus berlanjut jika Israel terus menyerang warga Palestina di Gaza.
Kapal fregate Hessen merupakan bagian dari misi Uni Eropa di Laut Merah yang disebut ‘Aspides’ dalam bahasa Yunani yang artinya Pwerisai.
Jerman melibatkan setidaknya empat fregat ke Laut Houthi. Kapal ini terpisah dari ‘Operation Prosperity Guardian’ yang dipimpin AS, yang juga dimaksudkan untuk melindungi kapal dagang.