Gabriel Attal, Anak Muda ‘Gay’ Terpilih Jadi PM Prancis

PRANCIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk eks Menteri Pendidikan, Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri (PM) La France yang baru, Selasa 09 Januari 2024.

Anak muda yang berusia 34 tahun tersebut menggantikan posisi Elisabeth Borne, yang mengundurkan diri dari jabatan tertinggi kedua di negeri pusat industri brand fashion ternama dunia itu.

Elisabeth Borne dan anggota pemerintahannya resmi mundur, Senin 08 Januari 2024 malam. Elisabeth Borne sendiri sudah menjabat PM La France selama dua tahun.

Pergantian PM La France ini dilakukan menjelang Olimpiade Paris pada Juli-Agustus 2024 mendatang. Prancis juga akan melaksanakan pemilihan parlemen, di mana sang Presiden La France, Macron disebut-sebut bakal kalah di tangan oposisi sayap kanan yang dipimpin oleh Marine Le Pen.

Reshufle kabinet secara menyeluruh, diperkirakan bakal dilakukan pekan ini. Macron dilaporkan tengah berupaya memperkuat timnya, untuk tiga tahun terakhir masa kepresidenannya.

“Presiden republik menunjuk Gabriel Attal sebagai perdana menteri, dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan,” bunyi pernyataan presiden Emmanuel Macron dikutip dari AFP.

“Saya tahu saya dapat mengandalkan energi dan komitmen Anda (Attal),” harap Macon.

Macron menjabat Presiden Prancis untuk periode kedua, setelah ia memenangkan Pemilu tahun 2022 lalu. Macron tidak dapat mencalonkan diri lagi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2027.

Dengan demikian, orang-orang di kabinet Macron pun merasa cemas, bahwa Marine Le Pen memiliki peluang untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Gabriel Attal adalah sosok yang diyakini menjadi pengganti Macron, akan bersaing ketat menjelang Pemilu Eropa dengan “bintang politik Prancis” lainnya yang sedang naik daun, Jordan Bardella. Ia baru berusia 28 tahun dan kini menjadi pemimpin partai sayap kanan RN.

Attal seorang Gay

Attal pertama kali dikenal publik Prancis saat pandemi Covid-19, yang saat itu merupakan seorang juru bicara Pemerintah Prancis.

Attal menjadi salah satu politisi muda yang paling populer di negara itu dalam jajak pendapat baru-baru ini.

Dia terkenal sebagai menteri yang cerdas, dan kerap tampil di acara radio dan juga di parlemen.

Menurut laporan sejumlah media, Attal pun tak segan menyatakan diri sebagai penyuka sesama jenis atau gay. Ini dikatakannya tak lama setelah bergabung dengan pemerintah di 2018.

“Gabriel Attal secara terbuka menyatakan diri sebagai gay tak lama setelah bergabung dengan pemerintahan pada tahun 2018 dan mengumumkan hubungannya dengan Stéphane Séjourné,” tulis media Politico.

“Kedua pemimpin politik tersebut sudah tidak lagi dekat tetapi tidak pernah secara terbuka mengkonfirmasi perpisahan mereka,” tambah media AS itu.

Ketika terpilih sebagai menteri pendidikan, Attal mengumumkan larangan pemakaian abaya di ruang kelas. Menurutnya, pakaian yang sebagian besar dikenakan oleh umat Islam itu menguji sekularisme di sekolah negeri itu.

Ia aktif mengurangi permasalahan perundungan di sekolah. Di mana ia mengaku ke TV national, pernah mengalami bully saat menempuh pendidikan di sekolah swasta bergengsi di Paris, l’Ecole Alsacienne termasuk pelecehan homofobik.

Diketahui, ayah Attal yakni Yves adalah keturunan Yahudi Tunisia yang bermigrasi di Perang Dunia II. Dalam profil Le Monde, ia dibesarkan sebagai seorang Kristen Ortodoks oleh ibunya yang berasal dari Rusia.