Gen Milenial Pengguna Internet Terbanyak di Indonesia

Ilustrasi penggunaan perangkat mobile phone. (Foto:Dok/Shutterstock)

JAKARTA – Menurut data survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), generasi milenial menjadi pengguna internet Indonesia terbanyak di 2024.

Pihak APJII mengungkapkan, jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi internet mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.479 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023.

APJII membeberkan, ada dua hal yang menjadi tolak ukur mengenai pengguna internet Indonesia ini, yaitu penetrasi dan kontribusi.

Pertama untuk tingkat penetrasi adalah, jumlah penduduk yang terkoneksi internet dibandingkan dengan populasi penduduk.

Sedangkan tingkat kontribusi, merupakan jumlah penduduk yang mengakses internet di kategori tertentu dibandingkan dengan total pengguna internet pada kategori tersebut.

“Data menunjukkan bahwa kelompok generasi milenial yang lahir tahun 1981-1996, menyumbang pengguna internet tertinggi sekitar 93,17 persen dengan kontribusi 30,62 persen dari total pengguna internet Indonesia,” ujar Ketua Umum APJII, Muhammad Arif Angga di Jakarta, Rabu 31 Januari 2024.

“Diikuti oleh Gen Z sekitar 87,02 persen atau kontribusi 34,40 persen, yang ternyata ini lebih besar dari total pengguna internet Indonesia,” sambung Arif.

Selanjutnya di urutan ketiga, penyumbang terbanyak yakni kelompok generasi X yang lahir tahun 1965-1980 penetrasinya 83,69 persen dengan kontribusi 18,98 persen.

Kemudian generasi baby boomers kelahiran 1946-1946, menyumbang penetrasi sebesar 60,52 persen dengan kontribusi 6,58 persen.

“Sedangkan generasi yang lebih tua lagi pre boomer kelahiran di bawah 1945 hanya penetrasi 32 persen dengan kontribusi 0,24 persen dari total pengguna internet Indonesia,” ungkapnya.

“Ada juga, generasi yang lebih baru, yaitu post Gen Z yang lahir setelah 2023 itu penetrasi 48 persen dengan kontribusi 9,17 persen,” kata Arif menambahkan.

Arif juga mengatakan, adanya korelasi antara usia dan adaptasi pengguna internet yang lebih muda itu, cenderung memiliki tingkat penetrasi yang lebih tinggal dari kelompok generasi lainnya.