BATAM – Grab salah satu transportasi berbasis aplikasi atau online berencana dalam waktu dekat ini akan masuk ke Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam (BIB), Pikri Ilham Kurniansyah mengatak, pertengahan Juli 2023, Grab dan PT BIB akan melakukan penandatangan kerja sama atau PKS sebagai bentuk terwujudnya rencana tersebut.
“Yang baru komitmen itu Grab, itu sudah hampir PKS. Maxim masih menunggu kalau Grab berhasil mereka baru mau. Intinya, yang lain nanti ikut karena modelnya sudah ada,” kata Pikri, Kamis (29/06).
Menurut Pikri, terkait wacana masuknya transportasi berbasis aplikasi di Bandara Hang Nadim sudah dibicarakan sejak Januari 2023 silam.
“Kami sudah mengundang Grab, Maxim, GoJek. Sudah membahas standardisasinya. Satu PR [pekerjaan rumah] lagi, pembicaraan pihak aplikator dengan taksi konvensional agar ini dapat dislesaikan,” kata dia.
Ia menilai transportasi online di era digitalisasi ini menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga perkembangan zaman tidak bisa ditolak lagi.
“Kita sebagai pengelola bandara harus menyiapkan itu, karena itu paling penting. Namun, harmonisaai dengan taksi konvensional itu harus dilakukan, itu menjadi kata kunci,” kata dia.
Kolabirasi antara aplikator dan taksi konvensional bandara dinilai penting. Hal ini guna memberi ruang untuk konvensional berubah menjadi taksi online dan mencegah terjadinya keributan yang kerap terjadi.
“Kolabirasinya itu yang paling penting, saya harapkan begitu. Kolaborasinya seperti apa. Bisa saja dipilih dari 267 itu berapa yang memenuhi syarat atau yang mampu. Itu tinggal komunikasinya saja lagi,” kata dia.
Saat ini taksi konvensional Bandara Hang Nadim sudah siap berubah menjadi taksi online. Dari segi harga, Pikri menilai lebih murah.
“Kalau konvensional siap pindah berarti harus ikut tarif dari aplikator. Intinya hidup harmonilah, saling kolaborasi. Bukan zamannya lagi bersaing. Hidup harmonis itu lebih baik,” kata dia.
Salah satu sopir taksi konvensional Bandara Hang Nadim Batam, Togar Parsaoran Siagian, menyambut baik masuknya Grab ke bandara. Asal apa yang telah mereka tawarkan disepakati.
“Kami tawarkan kemarin blok area. Grab setuju untuk itu. Kami pun sambut senang kalau mereka menyanggupi. Semoga ini berjalan baik ke depan,” kata dia.
Togar mengatakan, sejak lama pihaknya memang telah setuju untuk bergabung dengan aplikasi, namun saat itu belum disetujui terkait blok area. Menurutnya, blok area suatu yang adil bagi konvensional bandara dan taksi online plat hitam di luar bandara.
Di mana taksi bandara hanya bisa mengambil penumpang dalam kawasan bandara dan tak bisa mengambil jika keluar dari area bandara.
“Jadi habis antar penumpang kami pulang lagi. Tak bisa ambil pakai aplikasi di luar bandara karena diblok tadi. Mereka juga tak bisa ambil penumpang di dalam bandara karena sistem itu,” kata dia.
Ia berharap hal terbaik bagi keduanya, agar tak lagi ada gesekan terkait masalah transportasi ini.
Baca juga: Situasi Bandara Hang Nadim Batam Sudah Normal Pasca Bentrokan Dua Kubu Taksi
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Junaidi mengatakan, pihaknya mendukung masukanya Grab ke bandara. Hal ini bisa menjadi solusi polemik yang selama ini terjadi.
“Bagus itu, akan kita dorong terus. Haruslah ini didukung, tujuannyakan baik,” kata Junaidi. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News