TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, menyinggung soal keseriusan Badan Pusat Statistik (BPS) merancang pola satu data saat memaparkan laporan hasil kinerja daerah ke publik.
“Saya rasa pemerintah pusat juga sudah menegaskan tentang data kinerja daerah, harus disampaikan serius melalui satu data,” kata Ansar di CK Hotel Tanjungpinang,Senin (31/07).
Ansar mencontohkan, bagaimana pemerintah pusat memandang penting data yang dipaparkan BPS, saat momentum musyawarah perencanaan pembangunan daerah. Maka data yang paling kongkret menjadi acuan adalah berasal dari BPS.
“Kalau misalnya data yang disampaikan berbeda-berbeda, akan mempersulit, mana satu sebenarnya wadah yang patut kita ikuti,” tegasnya.
Misalnya data kependudukan saat ini, ia menyebutkan 2,48 juta diperkirakan proyeksi penduduk di tahun 2035 di Provinsi Kepri, maka data tersebut sangat berhubungan erat dengan rencana pemerintah dalam merancang program kesehatan, pendidikan serta pengendalian penduduk.
“Makanya dalam merancang program-program pemerintah ke depan, data BPS ini sangat penting sebagai bahan koreksi ke depan,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus menjelaskan, pihaknya konsentrasi menyampaikan data secara kongkret ke publik.
Baca juga: Gubernur Kepri Usulkan 3 Calon Pj Wali Kota Tanjungpinang ke Kemendagri
Hal ini seperti didapatkan data hasil pantauan di lapangan, proyeksi penduduk di tahun 2025 hingga 2035 mendatang. Proyeksi pertumbuhan ini pun diikuti kabupaten/kota lainnya, seperti misalnya, Kota Batam, Kabupaten Karimun, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan dan diikuti Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Semua proyeksi data ini dilakukan survei dengan dikemas dengan sistem penghitungan yang baik,” sebutnya. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News