Harga Sayur Naik di Pasar Barek Motor Kijang, Kangkung Rp10 Ribu Per Kg

Harga Sayur Mayur Naik di Pasar Barek Motor Kijang, Kangkung Capai Rp10 Ribu Per Kg
Salah seorang warga membeli sayur di Pasar Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Foto: Andri Dwi Sasmito)

Bintan – Harga sayur mayur merangkak naik di Pasar Barek Mootor Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Harga kangkung saja mencapai Rp10 ribu per kilogram (Kg) yang sebelumnya Rp5 ribu per kg.

Sayur mayur yang mengalami kenaikan harga, seperti sayur kangkung, bayam, cipir, sawi minyak, sawi manis, kacang panjang, gambas hingga pucuk ubi alias daun ubi.

Agus seorang pedagang Pasar Barek Motor Kijang menyampaikan, harga sayur kangkung mencapai Rp10 ribu per kg. Kemudian harga sayur bayam Rp14 ribu per kg, dari sebelumnya hanya kisaran Rp6 ribu per kg. Sayur cipir sudah Rp14 ribu per kg dari Rp10 ribu per kg.
Sedangkan harga sayur genjer dan timun masih normal Rp8 ribu per kg.

“Kalau harga kacang Rp9 ribu per kg sebelumnya Rp4 ribu per kg. Harga sawi manis dan sawi minyak sudah mencapai Rp18 ribu per kg dari Rp13 ribu per kg,” kata Agus di Pasar Barek Motor Kijang, Sabtu (20/11).

Siti pedagang lainnya menuturkan untuk sayur gambas Rp14 ribu per kg dari Rp8 ribu per kg. Untuk harga sawi minyak dijual Rp16 ribu per kg dari Rp12 ribu per kg. Harga pucuk ubi atau daun ubi Rp5 ribu dari Rp3 ribu per kg.

“Sudah sekitar dua minggu ini naiknya, harga sayur masih tinggi,” ucap Siti.

Baca Juga: Satgas Pangan Bintan Selidiki Kenaikan Harga Cabai Lokal

Menurut dia, penyebab tingginya harga sayur mayur akibat faktor cuaca saat ini musim hujan. Hasil panen petani tidak terlalu baik karena pupuknya hanyut air hujan.

“Ya, panen sayurnya sedikit mempengaruhi harga pasar. Tidak sesuai apa yang diharapkan,” katanya.

Sementara itu, Riani salah satu pembeli mengeluh tingginya harga sayur mayur di pasar. Meski mahal, ia tetap membelinya. Pasalnya, sayur mayur salah satu kebutuhan sehari-hari.

“Tanpa sayur, makanam kurang lengkap menu di rumah. Ya, terpaksa beli. Kalau tidak, kita tidak makan sayur di rumah,” sebut Riani. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *