Indonesia Bayar Tunggakan Proyek Jet Tempur KF-21 6 Juta USD Pekan Depan

Prototipe pesawat tempur pertama KF-21 'Borame' proyek patungan Indonesia-Korsel di Hanggar KAI. (Foto:Aviacionline)

JAKARTA – Pemerintah Indonesia akan membayar tunggakan proyek bersama pembangunan pesawat tempur KF-21 ‘Boramae’ dengan Korea Selatan (Korsel) sebesar 6 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Tunggakan itu akan dibayarkan pekan depan, dengan kesepakatan Indonesia akan menanggung biaya pengembangan jet KF-21 Boramae sebesar 20 persen dari nilai total.

Kemudian, Pemerintah Indonesia juga bertekad untuk kembali membayar 33 juta dolar AS atau mata uang Korsel 46 miliar won pada tahun depan, seperti yang diberitakan media Korea n.news.naver.com.

Besaran tunggakan yang akan dibayar ini, nilainya kurang dari 10 persen dari 800 miliar won sesuai akumulasi jumlah tunggakan Jakarta terhadap proyek KF-21 yang dulu awalnya bernama proyek KF-X/IF-X.

Jumlah kontribusi yang akan diterima oleh pemerintah Korea mungkin sedikit berkurang karena nilai tukar yang tinggi baru-baru ini, bahkan ini akan dibayar dalam mata uang won.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Mohammad Herindra mengumumkan, rencana untuk membayar tunggakan proyek luar biasa itu, pada sebuah upacara untuk memperingati penerbangan pertama KF-21 yang diadakan di Sacheon, Gyeongsangnam-do, 28 September lalu.

Diberitakan juga, Jakarta telah berencana mendistribusikan sekitar 1,7 triliun won, atau 20 persen dari total biaya proyek sebesar 8,8 triliun won dari 2016 hingga 2026.

Tetapi Jakarta menunda pembayaran kontribusi dari tahun 2017, karena kesulitan ekonomi dan jumlah yang dibayarkan sejauh ini hanya 227,2 miliar won.

Tentu saja, jumlah yang terlambat lebih dari 800 miliar won karena tidak membayar iuran tepat waktu, tulis media tersebut.

Saat ini sekitar 30 insinyur dan pilot Indonesia telah berada di markas Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon, Gyeongsangnam-do.

Uang senilai 6 juta dolar AS yang belum dibayar telah disiapkan oleh pemerintah Indonesia, dengan melalui pengalihan anggaran sebagian.

Baca juga: Indonesia Belum Bayar Biaya Proyek Patungan Jet Tempur KF-21 ‘Boramae’