Ini Janji Wali Kota Batam untuk Warga Terdampak Relokasi Pulau Rempang

Wali Kota Batam
Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi saat menemui warga Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate, Kecamatan Galang di Kantor Camat Galang, Selasa (22/08). (Foto: Dok Media Center Batam)

BATAM – Wali Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Rudi, mengucapkan sejumlah janjinya untuk warga Sembulang dan Rempang Cate yang nantinya akan mereka relokasi demi Pembangunan Rempang Eco City.

Pembangunan itu, merupakan buah dari investasi PT Makmur Elok Graha (MEG) dan Xinyi Group.

Janji tersebut diucapkannya saat menemui para warga Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate, Kecamatan Galang di Kantor Camat Galang, Selasa (22/08).

Rudi menuturkan pihaknya akan mengambil sejumlah kebijakan agar masyarakat tidak merugi. Ia mengungkapkan, pihaknya akan memberikan lahan seluas 500 meter persegi dan satu unit rumah untuk setiap korban relokasi.

“Untuk lahan di bukit sudah kami batalkan. Kami siapkan lahan di tepi pantai untuk mengakomodir masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan,” ujarnya.

Bahkan kampung yang baru nanti akan menjadi kampung nelayan utama. Hasil pertemuan dengan Pemerintah pusat, lokasi itu nantinya tak jauh dari lokasi saat ini dan tetap menghadap ke laut.

Kemudian pihaknya akan membangun fasilitas lengkap sebagai Kampung Nelayan Utama seperti pelabuhan tempat bongkar ikan, pabrik es, lemari pendingin, hingga fasilitas lain termasuk SD hingga SMA.

“Membangun tentu perlu waktu. BP Batam sedang menyusun DED ulang karena tata letak dari kampung berubah ukuran dari 200 meter menjadi 500 meter per warga,” ujar Rudi yang juga sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Bahkan selama relokasi, Pemko dan BP akan mengurus keperluan warga mulai dari tempat tinggal sementara hingga batuan layak seperti biaya sewa dan biaya hidup.

“Diperkirakan rumah yang akan dibangun selama enam bulan, sehingga waktu tunggu tidak lama,” ujarnya.

Rudi menegaskan, ia juga tak ingin masyarakat merugi karena investasi. Ia menginginkan kedua aspek itu berjalan beriringan yakni investasi masuk dan masyarakat dapat sejahtera.

“Lokasi yang kami siapkan nanti berjarak delapan kilometer dari jalan utama dan ada jalan selebar delapan meter dengan infrastruktur listrik hingga air bersih,” kata Rudi.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk Capil) Kota Batam, terdapat 2.600 Kepala Keluarga yang tersebar di 16 kampung di Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate.

“Saya sengaja datang untuk bertemu masyarakat. Kami bersama Forkopimda, terus memikirkan kalau kawasan ini dikembangkan warga mau dipindah ke mana. Sekarang kami berdialog untuk menyampaikan kebijakan apa saja untuk diberikan kepada masyarakat,” katanya.

“Saya akan berbuat semampu saya, hari ini saya hadir dan bapak ibu bisa berjumpa saya kapan saja. Saya bagian dari bapak ibu sekalian (masyarakat),” tambah Rudi.

Baca juga: Diadang Warga Pulau Rempang, Tim Terpadu Mundur Ukur Lahan

Perwakilan masyarakat, Imo mengaku program pemerintah sangat baik dan dari tidak ada kebijakan yang menyengsarakan masyarakat.

“Apa yang menjadi keinginan pemerintah, kami siap mendukung. Hanya ada satu permintaan kami agar dapat dipertimbangkan kampung tua dan kuburan,” katanya.

Warga lainnya, Nurul Hidayah juga menyampaikan hal serupa. Ia ingin relokasi tidak keluar dari kawasan Rempang dan memberdayakan masyarakat tempatan di perusahaan yang berinvestasi di Rempang.

“Kami tidak pernah mempersulit investasi, kami warga Rempang ingin melihat kemajuan Rempang ke depan,” ujarnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News