Pemain berusia 23 tahun itu adalah bagian dari sekelompok pemain muda yang diberi peran tinggi dalam wajah baru La Roja asuhan Luis Enrique. Olmo menjadi sumber informasi tentang bagaimana menghadapi Kroasia karena dia pernah bersama Dinamo Zagreb.
Kroasia sendiri harus bermain tanpa salah satu pemain terbaiknya Ivan Perisic, yang positif terpapar COVID-19. Pemain yang mencetak dua gol dalam fase grup ini terpaksa menjalani isolasi selama 10 hari sehingga absen sampai semifinal, seandainya Kroasia sampai sejauh itu.
Tetapi mesti diingat, 13 dari 26 pemain Kroasia pernah memperkuat skuad yang mengantarkan mereka runner up Piala Dunia 2018 di Rusia. Sebaliknya hanya tujuh pemain Spanyol yang merupakan sisa skuad Piala Dunia 2018.
Sebelum tahun ini, Spanyol tiga kali berturut-turut menjuarai turnamen besar sepak bola dari 2008 sampai 2018, termasuk dua kali juara Eropa. Namun Spanyol gagal pada 16 besar Euro 2016 dan Piala Dunia 2018.
Salah satu dari ketujuh veteran Piala Dunia 2018 itu adalah gelandang Barcelona Sergio Busquets yang seketika mengubah peruntungan Spanyol yang tadinya cuma bisa seri dua kali, namun malah membantu Spanyol mencatat kemenangan besar atas Slovakia.
Bersama Busquets, Enrique terus mengambil pendekatan bermain yang berorientasi menyerang dan mendominasi penguasaan bola, sekalipun sebelum menang 0-5 dari Slovakia, serangan mereka tumpul karena berkaratnya pemain-pemain yang memiliki tugas utama mencetak gol.
Namun Kroasia menyatakan tidak gentar dengan berjanji untuk tetap agresif dan sama sekali tak tertarik mundur ke belakang sehingga membiarkan Spanyol mendominasi penguasaan bola.
“Manakala pemain-pemain Spanyol yang mengusai bola diganggu, mereka agak kesulitan mencetak gol pada dua pertandingan pertamanya,” kata bek Kroasia Duje Caleta-Car. ”Kami juga punya pemain-pemain yang bisa memperlihatkan kualitasnya dalam penguasaan bola, dan dari situ saya melihat adanya peluang-peluang kami.”