Jakarta – DKI Jakarta akan gunakan bus listrik sebagai alat transportasi. Hal ini diwujudkan lewat nota kesepahaman (MoU) antara PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bersama dengan mitra operator.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Angelina Betris, menjelaskan, penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Direktur Utama PT Transjakarta M Yana Aditya dan para direktur utama dari seluruh mitra operator bus besar di Kantor Pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (11/11).
“Kami mengajak mitra operator untuk menyukseskan progam Jakarta Langit Biru dan MoU ini merupakan langkah awal menuju transisi tersebut,” kata Betris di Jakarta.
Dengan penandatanganan tersebut, janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menghadirkan udara yang bersih melalui Program Jakarta Langit Biru segera terwujud.
Transjakarta sebagai salah satu agen pembangunan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mewujudkan visi Gubernur DKI Jakarta dengan mulai beralih ke bus listrik.
Transjakarta sebagai BUMD DKI Jakarta sektor transportasi juga sudah mulai mempersiapkan berbagai kesiapan yang diperlukan untuk mengoperasikan bus listrik.
Persiapan tersebut meliputi, uji coba dengan Agen Pemegang Merek (APM) hingga kebutuhan lain yang dibutuhkan ketika resmi dioperasikan.
Harapannya, seluruh armada konvensional secara bertahap akan berganti menjadi armada berbasis listrik pada tahun 2030.
“Semuanya berproses, rencananya akhir tahun ini ada 30 unit bus listrik yang mulai melayani masyarakat di DKI Jakarta. Semoga persiapannya bisa berjalan dengan baik dan lancar, sehingga bisa melayani masyarakat sesuai harapan,” ujar Betris.