Jalan Trans Barelang Lumpuh, Warga Rempang Adang Kendaraan Tim Terpadu Pakai Pohon

Pulau Rempang
Rombongan tim terpadu terhenti di Jalan Trans Barelang saat ingin memasang patok di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Muhamad Islahuddin)

BATAM – Jalan Trans Barelang lumpuh setelah warga melintangkan kayu besar ke jalan untuk menghalangi petugas menuju lokasi pematokan lahan di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (07/09).

Berjarak kurang dari 500 meter terdapat pohon yang sengaja ditebang warga dan dijatuhkan ke arah jalan guna menghalangi mobil petugas.

Saat ini Jalan Trans Barelang lumpuh total. Takada celah untuk kendaraan bisa lewat, sebab, minimnya alat untuk segera mengevakuasi pohon yang tumbang.

Kurang lebih saat ini sudah ada lima pohon tumbang yang dibentangkan di jalan oleh warga. Polisi masih terhenti di arah menuju simpang Rempang Cate.

Hari ini tim terpadu rencananya akan memasang patok di Rempang-Galang. Usaha itu mendapat penolakan dari warga.

Jalan Trans Barelang Lumpuh
Jalan Trans Barelang lumpuh karena diblokir warga pakai pohon tumbang. (Foto: Muhamad Islahuddin)

Bahkan, bentrok antara warga dan aparat pun tak terhindarkan. Gas air mata terpaksa polisi tembakkan guna membubarkan kerumunan warga.

Gas air mata yang ditembakkan polisi juga berefek kepada siswa yang ada di sekitar lokasi.

“Angin bawa asap gas air matanya ke sini. Siswa jadi panik dan lari ke hutan,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 22 Batam, Muhammad Nazib.

Akibat bentrok itu berimbas pada anak-anak sekolah terkena gas air mata di kawasan tersebut.

Baca juga: Aparat Bentrok dengan Warga di Pulau Rempang, Anak Sekolah Turut Kena Gas Air Mata

Nazib mengatakan, belasan siswanya harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat perawatan.

“Jumlah pastinya belum tahu, datanya ada di Marinir dan Polisi yang bawa mereka tadi,” kata Nazib.

Awal mula kejadian sekira pukul 09.30 WIB, saat anak-anak tengah belajar. Asap gas air mata tiba-tiba mengarah ke sekolah membuat panik para siswa.

“Mereka langsung lari ke hutan. Takut,” kata dia.

Salah satu siswa, Kangen Sadana (15) mengatakan, ia langsung lari ke hutan karena perihnya gas air mata.

“Semua kamu lari ke hutan, saya kenak kayu di kaki sampai luka,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News