Karantina Pertanian Tanjungpinang Sertifikasi 23.040 Ekor Ayam Ekspor

Ayam broiler hidup yang akan diekspor ke Singapura dari Tanjungpinang, Kepri. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Sebanyak 23.040 ekor ayam broiler hidup yang akan dikirim ke Singapura telah melalui tahap pemeriksaan dan sertifikasi oleh pihak Karantina Pertanian Tanjungpinang.

Purwanto, Subkoordinator Substansi Karantina Hewan mengatakan, pemeriksaan karantina meliputi pemeriksaan administrasi untuk memastikan kelengkapan dokumen persyaratan untuk tujuan ekspor.

Selain itu, ada juga pemeriksaan fisik dan kesehatan untuk memastikan jumlah ayam yang dibawa sesuai dengan yang tertera di dokumen dan dipastikan ayam dalam keadaan sehat.

“Ayam broiler yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan sehat. Sehingga sertifikat kesehatan hewan (KH-11) dapat diterbitkan, dan ayam tersebut dapat dikirim ke Singapura,” kata Purwanto, Selasa (16/05).

Purwanto menambahkan, sebelum trial ekspor fase ke-dua berlangsung. Pemilik telah memenuhi persyaratan sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI.

“Kemudian ada juga hasil Uji Laboratorium dari Balai Veteriner Bukittinggi untuk Uji Salmonella, Uji Laboratorium dari Balai Veteriner Wates untuk uji Salmonella enteriditis, serta Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan,” jelasnya.

Baca juga: Tanjungpinang Perdana Ekspor 24 Ribu Ekor Ayam ke Singapura

Sementara itu, Aris Hadiyono, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang menyebut, ayam broiler ini merupakan sub sektor peternakan asal Kabupaten Bintan yang baru pertama kalinya diekspor.

“Ekspor dari Kepri ini, merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah, sinergi Karantina bersama PKH Kementan, Dinas Pertanian Provinsi Kepri, Dinas Pertanian Kabupaten Bintan dan instansi terkait lainnya, sukseskan program Gratieks,” ujar Aris Hadiyono.

Ia menyampaikan, trial ekspor telah dilakukan dua fase, fase pertama dilakukan trial pengiriman ke Batam, dan trial ekspor fase kedua pengiriman ke Singapura.

“Trial ini dilakukan untuk memastikan teknik pengiriman ayam dengan kotak keranjang dan flat open container berjalan lancar, dengan jumlah ayam per kotak yang ditetapkan jumlahnya,” ungkapnya.

Ia berharap, ekspor akan berjalan lancar yang akan mulai dilaksanakan pada bulan Juni.

“Karantina Pertanian Tanjungpinang mendukung segala upaya investor, untuk kelancaran ekspor dengan pendampingan dan sertifikasi,” pungkasnya.

Ayam tersebut, akan dikemas dalam kotak keranjang. Pada setiap kotak berisi 12 ekor ayam, dan setiap flat open kontainer memuat 340 kotak, dan sesuai dengan permintaan negara tujuan.