Kasus HIV di Karimun Selama 2023 Tercatat 31 Orang, Didominasi Kaum Gay

Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi. (Foto:Elhadif Putra/Ulasan.co)

KARIMUN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat selama kurun tahun 2023 ada 31 orang yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, para pengidap HIV yang tercatat itu didominasi perilaku seks menyimpang atau Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau sering disebut kaum gay.

“Terbanyak memang dari kelompok kaum gay dengan jumlah delapan kasus. Rentang usianya 25 tahun ke atas,” kata Rachmadi, Rabu (20/09).

Dari 31 orang tersebut, sebanyak 18 berjenis kelamin laki-laki dan 13 orang perempuan. Mereka berasal dari kategori LSL atau gay.

Kemudian ada pelanggan pekerja seks komersial, pasangan resiko tinggi (Risti), ibu hamil, pasien TB dan lainnya.

Rachmadi menyebutkan, kasus HIV di Kabupaten Karimun mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Baca juga: Batam Jadi Daerah Sebaran HIV/AIDS Tertinggi di Kepri, Didominasi Kaum Gay
Baca juga: Kasus HIV-AIDS di Bintan Terus Meningkat Sejak 2021

Pada tahun 2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun mencatat 73 kasus, tahun 2022 sebanyak 52 kasus dan sejak Januari hingga September 2023 sebanyak 31 kasus.

“Kasus HIV itu terdeteksi melalui sampel pemeriksaan yang kami lakukan terhadap kurang lebih 8.000 warga per September 2023. Tahun ini ada 31 kasus kami temukan,” terang Rachmadi.

Untuk saat ini, pihaknya Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun belum menemukan adanya kasus AIDS atau bisa dikatakan HIV lanjutan.

Disampaikan Rachmadi, kasus AIDS juga mengalami penurunan. Sejak tahun 2021 ditemukan delapan kasus AIDS dengan angka kematian sebanyak 2 orang.

“Tahun 2021 ada 5 orang dan 2022 ada 3 orang. Tahun ini hingga kami tidak ada temukan kasus AIDS,” terangnya.

Terhadap para pengidap HIV dan AIDS tersebut, Dinas Kesehatan terus mendorong melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara berkala.

“Kasusnya terus turun dari tahun ke tahun, pengidap HIV juga kita dorong untuk melakukan pemeriksaan dan mengkonsumsi obat yang telah diberikan,” sebut Rachmadi.