Kiriman Kabut Asap Tak Pengaruhi Proses Belajar di Batam

Kadisdik Batam
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Kepala Dinas Pendidikan Pendidikan (Kadisdik) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Tri Wahyu Rubianto, mengungkapkan proses belajar mengajar pada seluruh tingkat satuan pendidikan di daerahnya berjalan normal.

Proses belajar mengajar saat ini tetap berjalan secara tatap muka, meski Batam terdampak kabut asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Kepulauan Riau (Kepri) dan Sumatera beberapa waktu lalu.

“Melalui Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan oleh Pemkot Batam, sudah disampaikan ke seluruh perangkat daerah termasuk unit kerja dan seluruh satuan pendidikan mengenai status kita saat ini dan kewaspadaan serta tindakan apa yang harus dilakukan. Termasuk di antaranya menggunakan masker dalam kegiatan-kegiatan atau aktivitas di luar ruangan,” ujar Wahyu di Batam, Senin (09/10).

Ia melanjutkan, proses belajar saat ini masih berlangsung secara normal. Namun pihaknya akan meninjau kembali perihal kondisi cuaca dalam sepekan ke depan.

“Oleh karena itu, menjelang satu minggu ke depan, kami berharap kepada seluruh orang tua wali, siswa dan guru yang berada pada satuan pendidikan untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesehatan,” ucapnya.

Kedua, kata Wahyu, kami mengimbau masyarakat menggunakan masker saat bersktivitas di luar ruangan dan menjaga kebersihan diri agar mencegah penyakit yang disebabkan oleh kualitas udara yang kurang baik.

“Jika kondisi ke depan kualitas udara berada pada kategori berbahaya, tidak menutup kemungkinan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring,” terangnya.

Baca juga: Kabut Asap di Batam Belum Ganggu Aktivitas Penerbangan di Bandara Hang Nadim

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi. Ia menyebutkan, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Batam hari ini menunjukkan angka 78 PM 2.5 atau termasuk dalam kategori sedang dengan nilai kelembaban udara 43%.

Kendati demikian, Didi mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan untuk menjaga kesehatan terutama kelompok sensitif yakni anak-anak, lansia, dan penderiya penyakit anemia, jantung dan hipertensi.

“Kalau terpaksa keluar, gunakan masker. Kemudian, pintu dan jendela rumah ditutup. Jika mampu, bisa menggunakan alat penjernih udara,” kata Didi melalui pesan singkat. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News