IndexU-TV

Komoditas Sayuran hingga Tarif Parkir Penyumbang Inflasi di Kepri

Parkir
Jukir di kawasan Greenland, Kota Batam, Relahati Wau saat menerima pembayaran parkir sekaligus memberikan karcis kepada pengendara. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepulauan Riau (Kepri) menungkapkan kenaikan harga aneka sayuran, tarif rumah sakit dan tarif parkir menjadi komoditas penyumbang inflasi di daerah itu pada Januari 2024.

“Kebijakan kenaikan tarif parkir yang mulai diterapkan di awal tahun juga turut mendorong kenaikan inflasi,” ujar Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri, Suryono, Senin 5 Februari 2024.

Ia menjelaskan, kenaikan harga aneka sayuran seperti bayam, kangkung dan tomat diakibatkan oleh menurunnya hasil panen petani akibat musim hujan yang menyebabkan sayuran mudah membusuk. Sementara itu, meningkatnya tarif rumah sakit sejalan dengan penyesuaian harga yang dilakukan di awal tahun.

Berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi di Kepri pada Januari 2024 tercatat sebesar 0,51 persen (mtm). Secara spasial, Kota Batam, Kota Tanjungpinang, dan Kabupaten Karimun mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,58% (mtm), 0,37% (mtm), dan 0,13% (mtm).

“Secara tahunan, IHK di Kepri mencatatkan inflasi sebesar 3,38% (yoy) atau berada dalam kisaran target inflasi 2,5±1%,” kata Suryono.

Suryono menyebutkan, inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi dan sinergi TPID, baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepri dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Baca juga: Beras hingga Cabai Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Batam 2023

Lebih lanjut, Pengendalian inflasi juga diperkuat dengan upaya peningkatan kapasitas produksi cabai di Kota Batam dengan pengembangan Smart Greenhouse dan pengembangan dashboard Pengendalian Inflasi Kota Tanjungpinang.

“Pada Januari 2024, TPID telah melaksanakan kegiatan penyaluran sembako bersubsidi Pemkot Batam sebanyak 64.000 paket di Kota Batam dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota Tanjungpinang disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID yang dipimpin oleh kepala daerah,” bebernya.

“Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar lembaga/instansi sesuai arahan presiden,” tambah Suryono. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version