Korban Tanah Longsor Pulau Serasan Jadi 50 Orang, 4 Lagi Masih Dicari

Longsor Serasan
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban tewas tanah longsor Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau. (Foto: Tim SAR)

NATUNA – Jumlah korban tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, terus bertambah sampai dengan hari ke-9 pencarian, Selasa (14/04). Total korban jadi 50 orang dan empat orang lagi masih dicari.

“Tim SAR Gabungan telah menemukan dua korban meninggal dunia pada hari ini di lokasi longsor Desa Pangkalan, Dusun Genting, Serasan. Jumlah korban dalam pencarian saat ini tinggal empat orang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, dalam keterangan tertulisnya Selasa malam.

Rahman selaku SAR Mission Coordinator bersama dengan Tim SAR Gabungan terus melakukan penyisiran dengan menggali material puing-puing longsor pada area yang masih dicurigai.

“Basarnas, bersama dengan unsur potensi SAR lainnya, masih berusaha dan diharapkan akan terus melakukan upaya pencarian hingga hari ke-10,” ujarnya.

Unsur potensi SAR yang terlibat dalam pencarian antara lain TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Mabes Polri, Brimob, Polda Kepri, Polres Natuna, Kementerian ESDM, PMI, serta anggota dewan, tokoh masyarakat, pengusaha, dan sejumlah masyarakat.

Setelah akses jalan penghubung antar kedua desa terhubung, diharapkan beberapa fasilitas dapat diperbaiki sembari proses pencarian tetap berlangsung.

“Mengingat beberapa desa setelah lokasi longsor terisolir akan listrik, sementara bantuan yang harus dikirimkan ke desa terisolir melaui akses jalan lain dengan memutar, harapannya dapat kembali normal,” ujarnya.

Baca juga: Tanah Longsor di Perbatasan Negeri (Bagian 2/2)

Berdasarkan data tim tanggap darurat yang didapat per 14 Maret, data korban luka berat empat orang, tiga orang dirawat di Kalimantan dan satu orang dirawat di Ranai.

Kemudian data pengungsi di PLBN 340 orang, Pelimpak 463 orang, Kampung hilir 63 orang, Batu Berian 45 orang, Desa Payak 552 orang, Tanjung Setelung 256 orang, SMA 1 238 orang, Air Nusa 389 orang, Jermalik 50 orang, Arun Ayam 196 orang dan Air Ringau 243 orann Total pengungsi sebanyak 2.835 orang. Selanjutnya rumah terdampak 100 unit. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News