KTM Mumet Soal Penempatan Tim untuk Rider Binaan Mereka

Pembalap tim Red Bull KTM Ajo Moto2, Pedro Acosta. (Foto:Dok.Gareth Harford-Gold and Goose)

JAKARTA – Pabrikan motor Eropa KTM Grup saat ini tengah pusing, memikirkan slot menempatkan para pembalap berprestasi binaan mereka yang terus menerus bertambah jumlahnya.

Sebab, KTM tidak bisa berbuat banyak lantaran tim yang ada tidak cukup untuk menampung rider-rider berpotensi juara baik di kelas Moto3, Moto2 , serta MotoGP.

Setiap musimnya, ada banyak pembalap yang antre naik ke level Moto2, dan lanjut Moto3 bahkan naik ke level MotoGP. Proses pembinaan yang spesial, telah membuktikan banyaknya talenta yang muncul di lintasan.

Musim balapan MotoGP 2022 lalu, dua pembalap muda binaan KTM yakni Remy Gardner dan Raul Fernandez yang naik ke MotoGP tetapi hanya 1 tahun, dan kemudian mereka dilepas. Pindah atau pergi. Hanya dikasih 1 tahun saja.

Sedangkan di balapan musim 2023 ini, KTM mumet memikirkan tempat untuk rider potensi mereka yakni Pedro Acosta yang kini di Moto2 dan akan naik ke balapan kelas premier MotoGP.

Baca juga: Bezzecchi: Anda Bisa Kagumi Sosok Rossi Tanpa Harus Membenci Marquez

Di sisi lain, formasi tim utama Red Bull KTM Factory dan GasGas Tech3 sudah penuh.

Hal itu dikarenakan, bahwa sebagian besar kontrak ridernya berakhir di musim 2024. Augusto Fernandez yang merupakan juara dunia Moto2 (2022), bisa saja hanya 1 tahun di KTM dan kemudian dikorbankan.

“Ya, selalu menjadi skenario terbaik ketika bakat seperti Pedro Acosta dibangun dan dipertahankan dari balap Rookies Cup hingga MotoGP. Itu selalu menjadi tujuannya, karena kami telah bekerja dengannya selama bertahun-tahun,“ tutur Aki Ajo selaku manajer tim Red Bull KTM Ajo di balap Moto2 dan Moto3.

“Kadang-kadang kami memiliki masalah eksklusif bahwa kami tidak memiliki tempat MotoGP yang cukup untuk kandidat kami karena beragamnya promosi talenta muda di Pierer Group. Itulah sisi lainnya,“ tambah Aki Ajo yang dikutip dari Speedweek.