Hai sahabat Ulasan. Kembali lagi dengan topik bahasan menarik seputar kopi, dan apakah Anda seorang penikmat kopi? kopi panas atau kopi dingin.
Yuk, kali ini kita bahas manakah yang lebih baik dari segi kesehatan antara kopi panas atau kopi dingin?.
Meski umumnya kopi disajikan dalam keadaan panas, tetapi tak sedikit pula yang suka dengan kopi dingin. Hal itu tentunya kembali kepada selera masing-masing.
Saat berbicara soal kopi dingin vs kopi panas, selera pribadi pasti jadi alasannya. Namun, bagaimana jika dilihat dari segi kesehatan. Mana yang lebih baik antara kopi dingin dan kopi panas?
Kopi jadi salah satu minuman stimulan dengan predikat terbaik di pagi hari. Biasanya, kopi diminum dalam kondisi panas. Tapi dalam beberapa tahun terakhir tren mengonsumsi kopi berubah ke dingin.
Hingga saat ini, belum ada banyak penelitian yang membahas beda kopi dingin dan kopi panas dari segi kesehatan.
Namun, mengutip Huffington Post, ahli penyakit jantung di Sugar Land, Texas, Amerika Serikat (AS), Majid Basit mengatakan, kopi panas terbukti memiliki senyawa antioksidan yang lebih tinggi.
Hal itu dibuktikan melalui studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports tahun 2018. Peneliti dari Thomas Jefferson University menemukan, kopi panas memiliki kadar antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan kopi dingin.
Menurut studi jurnal Scientific Reports tersebut, antioksidan sendiri diketahui dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel.
Lantas, bagaimana soal asupan kafein. Mana yang lebih tinggi kafein antara kopi dingin dan kopi panas.
Kafein sangat bervariasi dalam setiap kopi yang diseduh dan bergantung pada banyak faktor, salah satunya adalah biji kopi yang digunakan.
Namun demikian, sebuah studi tahun 2020 dari American Chemical Society menemukan hal yang hampir mirip.
American Chemical Society menemukan, kafein pada kopi panas ditemukan sedikit lebih tinggi daripada metode penyeduhan kopi dingin.
Namun Anda diimbau perlu berhati-hati keika mengonsumsi kafein. Basit mengingatkan, kafein punya sisi positif dan negatif.
“Kafein meningkatkan kewaspadaan otak dan tingkat energi secara umum, tapi juga meningkatkan asam lambung dan memicu masalah pencernaan pada sebagian orang,” ujar Majid Basit.
Dari dua hasil penelitian di atas, kesimpulannya bahwa secara keseluruhan kopi panas mengandung senyawa antioksidan dan kafein yang lebih tinggi dibandingkan kopi dingin.
Namun, ada satu ciri khas secangkir kopi panas yang membedakannya dengan kopi dingin. Ciri khas itu adalah aroma yang keluar dari secangkir kopi panas.
Sebuah studi pada tahun 2008 menemukan hubungan antara aroma kacang-kacangan, yang salah satunya ditemukan pada kopi dengan potensi antioksidan dan aktivitas relaksasi.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry ini menemukan, menghirup aroma kopi panas saja suda cukup untuk mengurangi rasa lelah dan stres.
“Kopi panas mengeluarkan lebih banyak uap. Ada kemungkinan efek ini akan meningkat saat kopi diminum panas dibandingkan dengan kopi dingin,” sambung Basit.