Martin Siap Pindah Tim Jika di MotoGP 2025 Tak Masuk Tim Pabrikan Ducati

Rider Prima Pramac Racing Ducati, Jorge Martin 89. (Foto:Doc/Jorge Martin89)

JAKARTA – Pembalap MotoGP Tim Prima Pramac Racing, Jorge Martin ancam tinggalkan Ducati jika dirinya tidak berada di garasi Tim Pabrikan Borgo Panigale saat MotoGP 2025.

Martin menyatakan siap mencari tim pabrikan lainnnya, jika memang Ducati Corse tidak menerima di kursi skuad utama pabrikan Ducati Lenovo Team.

Pada Moto GP 2025, kemungkinan ada kursi kosong di Tim Ducati Lenovo yang diincar Spaniard ini. Sebab, kontrak Enea Bastianini yang kini menjadi tandemnya Francesco Bagnaia selesai akhir 2024.

Bisa saja hal itu terjadi, dan bahkan Jorge Martin merasa pencapaian prestasi dirinya saat ini lebih baik dari pad Enea Bastianini. Bastianini belum mencatat prestasi gemilang di musim pertamanya dengan tim pabrikan Ducati Lenovo.

Fakta sebelumnya, Bastianini sempat dijagokan untuk mendulang prestasi gemilang bersama Ducati Lonovo. Itu jika mengacu pada prestasi rookie od the year MotoGP 2021.

Baca juga: Top Speed MotoGP Makin Kencang Nyaris 370 Km/Jam, Ducati Usul Mesin 850cc
Jorge Martin. (Foto:Doc/JorgeMartin)

Tetapi kemudian keputusan Ducati bisa saja berubah, karena Bastianini lebih baik dari Jorge Martin di musim 2022 lalu.

Saat itu, Bastianini duduki ke-3 klasemen pembalap. Sedangkan Jorge Martin duduki ke-9. Lantas Ducati akhirnya memilih Bastiani, untuk menjadi tandemnya Bagnaia di MotoGP 2023.

“Masuk ke tim pabrikan adalah impian saya. Saya tidak tahu kapan itu akan terjadi. Ducati adalah satu-satunya yang bisa mengambil keputusan, dan bisa mengubah sesuatu. Target saya di tahun 2025 adalah masuk tim pabrikan. Saya pikir saya pantas mendapatkannya,“tutur Jorge Martin.

Di musim 2023 ini, Martin saat ini duduki di posisi ke-2 dalam klasemen sementara MotoGP. Itu berbeda 62 poin dari Francesco Bagnaia ‘Pecco’ yang pimpin standing point.

“Saya punya potensi untuk menang juga dengan motor lain. Pilihan pertama saya adalah Ducati. Itu tadi jika mereka tidak terlalu menghargai pekerjaan atau bakat saya,” tambah Jorge Martin.