Mengenal KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, Kapal Rumah Sakit Buatan Anak Negeri

KRI Wedyodiningrat-992
Staf medis saat menunjukkan ruang operasi mayor yang berada di dalam kapal KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Kapal rumah sakit milik TNI Angkatan Laut (AL), KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 yang membawa 246,2 ton bantuan kemanusiaan untuk Palestina, saat ini bersandar di dermaga pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pelayaran kapal yang membawa misi Operasi Kemanusiaan Muhibah/Port Visit ke Mesir itu akan menempuh rute Jakarta – Belawan – Al-Arish – Jeddah – Batam dan kembali lagi ke Jakarta, dengan total jarak yang ditempuh yakni 11.956 kilometer serta memakan waktu selama 57 hari.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Operasi Kemanusiaan Muhibah/Port Visit ke Mesir 2024, Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji mengatakan, Kapal dr Radjiman Wedyodiningrat-992 merupakan salah satu jenis kapal rumah sakit karya anak bangsa.

“Kapal ini merupakan kapal bantu rumah sakit yang dibangun pada tanun 2020 di PT PAL Indonesia (persero) Surabaya. Pembangunan kapal ini selesai di tahun 2022 dan mulai resmi bergabung di TNI AL pada 19 Januari 2023,” ujarnya, Ahad 21 Januari 2024.

Sumarji memerinci, kapal bantu rumah sakit (BRS) ini memiliki panjang 124 meter, tinggi 42 meter, lebar 21,8 meter dan draft 5 meter.

“Dengan bobot berat 7.290 ton, kapal ini dapat melaju dengan kecepatan ekonomis 10 knots. Sementara untuk kecepatan jelajah yakni 14 knot dan kecepatan maksimal mencapai 18 knot,” sebutnya.

Masih kata Sumarji, KRI dr Radjiman dilengkapi dengan satu unit rigit hull inflatable boat (RHIB) yang mampu mengangkut sembilan personel. Kemudian dua unit landing craft, vehicle, personnel (LCVP) yang masing-masing bisa mengangkut sebanyak 30 personel dan dua unit ambulance boat yang dapat mengangkut masing-masing sebanyak 10 orang.

Selanjutnya, kapal ini juga mampu membawa tiga unit helikopter, di mana dua helikopter berada di heli deck dan satu helikopter dapat dimaskukkan ke dalam hanggar heli.

“Dalam misi ini juga kami dilengkapi dengan satu unit rigit inflatable boat (RIB) dari Satkopaska,” ucapnya.

Baca juga: KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Singgah di Batam, Bawa Bantuan untuk Palestina

Dengan hadirnya KRI dr Radjiman Wedyodiningrat, TNI AL kini memiliki tiga kapal jenis BRS. Sebelumnya,TNI AL sudah memiliki KRI dr Soeharso-990 dan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991.

Keberadaan kapal rumah sakit ini, selain untuk mendukung operasi laut, juga bermanfaat untuk pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Setara Rumah Sakit Tipe C

Sumarji mengatakan, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 memiliki kelengkapan peralatan medis yang setara dengan rumah sakit tipe C dan RSUD.

Kapal ini juga memiliki ruang UGD, ICU dan HCU, ruang rawat inap, ruang isolasi, ruang radiologi (meliputi CT SCAN, C-Arms, rontgen, panoramic), USG 4D, ruang bersalin dan ruang bayi, klinik/poli, laboratorium, penyimpanan stok darah, tiga ruang operasi minor serta satu ruang operasi mayor.

“Jadi, kalau kapal ini digunakan untuk membantu terkait dengan medis dan lain-lain tentu ini sangat memungkinkan,” kata Sumarji.

Lebih lanjut, kapal berbadan bongsor ini juga dapat menampung total 66 staf medis, 158 pasien, 181 anggota kru, dan 280 sukarelawan. Kapal ini juga mampu bertahan selama 30 hari di laut.

“Saat ini kami on board ada 5 dokter dan 11 tenaga medis yang diperuntukan untuk Satgas,” jelas Sumarji. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News