Menikmati Air “Suci” Perigi Tua Pulau Penyengat

Balai Adat Melayu Indera Perkasa
Balai Adat Melayu Indera Perkasa, Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Nikolas Panama)

Perigi Tua

Bagi sebagian warga Tanjungpinang, berlibur di Pulau Penyengat, mengunjungi makam bersejarah dan salat di Masjid Raya Sultan Riau merupakan hal yang biasa.

Warga yang berwisata di Pulau Penyengat juga kerap menikmati udara segar di Bukit Kursi, kawasan tertinggi di pulau itu yang terdapat sejumlah meriam peninggalan Kerajaan Riau – Lingga – Pahang.

Perjalanan di Pulau Penyengat berasa lebih menantang ketika singgah di Balai Adat Melayu Indera Perkasa. Bangunan berbentuk rumah panggung berwarna kuning itu selalu dalam kondisi tertutup.

Di bawah panggung itu terdapat sumur. Orang melayu menyebutnya sebagai perigi tua.

Sore menjelang magrib, belasan pemuda setempat singgah di sumur itu hanya sekadar mencuci muka dan mengonsumsi airnya setelah bermain bola.

Mereka tampak lelah sambil menimba air dengan menggunakan jeriken kecil yang diikat dengan tali.

“Minum saja airnya, tidak apa-apa,” kata Hamid, salah satu pemuda yang menyodorkan air dari wadah.

Sejumlah wisatawan melihat aksi para pemuda itu, dan tertarik untuk menyuci muka dan mengonsumsi airnya.

Jernih dan tidak bau. Air itu seperti air mineral yang segar ketika dikonsumsi.

Sumur dengan kedalaman sekitar 2,5 meter ini tidak pernah kering sepanjang tahun walaupun di musim kemarau. Sumur ini merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat setempat.

Sejarawan Kepri, Prof Abdul Malik mengatakan sumur itu anugerah Allah. Sumur itu hanya berjarak sekitar 20 meter dari bibir laut, namun airnya sama sekali tidak terasa asin.

“Di Kepri ada sejumlah perigi yang dekat laut, tetapi airnya tetap tawar. Ini anugerah Allah. Perigi Tua 8 salah satunya. Ada juga di Pulau Galang dan lainnya,” kata Abdul Malik.

Budayawan Kepri Raja Malik, yang juga penduduk asli Pulau Penyengat mengatakan Perigi Tua 8 itu merupakan salah satu dari sumur tua lainnya yang airnya masih bersih.

Air dari sumur Perigi Tua 8 sejak dahulu langsung dikonsumsi warga karena bersih.

“Sudah diperiksa kadar airnya, ternyata sangat baik,” ucapnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News