Menko Perekonomian Airlangga Sebut Tidak Bijak Borong Dolar saat Rupiah Jatuh

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) RI, Airlangga Hartarto. (Foto:Dok/ekon.go.id)

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) RI, Airlangga Hartarto menyatakan, membeli dolar Amerika Serikat (AS) ketika kurs rupiah sedang jatuh, merupakan sikap tidak bijak.

Dia menilai, kebutuhan terhadap mata uang ‘greenback’ AS itu justru perlu diredam, yang kini tengah dalam posisi menguat.

Peringatan itu disampaikan Airlangga, merespons isu terkait adanya kecenderungan badan usaha di dalam negeri yang ingin membeli dolar dalam jumlah banyak, yang betujuan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jatuh tempo di saat dolar masih berpotensi terus menguat dan rupiah kian melemah.

“Tentu kalau situasi dolar lagi menguat tentu tidak bijaksana kalau beli dolar di harga tinggi. Tentu kita perlu meredam kebutuhan terhadap dolar,” tegas Airlangga saat konferensi pers dikantornya, Jumat 19 April 2024.

Selain meminta pelaku usaha agar menahan diri untuk terus memasok dolar. Airlangga juga meminta para importir untuk meredam pembelian barang-barang dari luar negeri.

Airlangga menjelaskan, barang yang masuk berpotensi membuat harga jual lebih mahal karena pelemahan rupiah, hingga berujung pada munculnya imported inflation.

Baca juga: Rupiah Langsung Terpuruk Usai Israel Serang Iran, Dekati Rp16.300 per Dolar AS

“Kita meminta kalau impor konsumtif ya ditahan-tahan dulu dalam situasi seperti ini,” tegas dia dikutip dari cnbcIndonesia.

Nilai tukar rupiah makin ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Jumat 19 April 2024.

Mengutip Refinitiv pada Jumat pukul 10.00 WIB, mata uang rupiah menyentuh Rp16.280 per dolar AS. Nilai tukar rupiah ambruk 0,68 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.27 WIB meningkat 0,10 persen ke posisi 106,315.

Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 0,28 persen pada penutupan Kamis 18 April 2024.

Rupiah melemah tajam setelah ketegangan konflik Iran vs Iran meningkat. Israel meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran, Jumat 19 April 2024 dini hari.